Kalbar Dapat 128 Ribu Vial Vaksin, Jenis Sinovac dan AstraZeneca

jajaran Polres Sintang juga gencar melakukan giat Sosialisasi Prokes setiap hari baik pagi,siang dan malam hari.

Editor: Jamadin
DOK/BPJamsostek Pontianak
Pekerja dan masyarakat umum antre untuk mendapatkan vaksin tahap II di GAIA Bumi Raya City, Senin 27 September 2021. Vaksinasi massal ini diberikan BPJamsostek untuk melindungi pekerja di Pontianak dan sekitarnya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK  - Kalimantan Barat (Kalbar) kembali mendapatkan tambahan stok vaksin Covid-19 dari Pemerintah Pusat. Pengiriman ratusan ribu vial vaksin tersebut tiba di Bandara Internasional Supadio Pontianak menggunakan pesawat Lion Air JT 710 dari Jakarta, pada Senin 27 September 2021 pagi WIB.

Adapun total vaksin yang tiba tersebut, sebanyak 128.060 vial. Dua merk vaksin Covid-19 yang tiba di Kalbar, yakni Sinovac dan AstraZeneca.

Rinciannya, 65 koli jenis Vaksin AstraZeneca yang dikemas dalam satu koli, dan Vaksin Sinovac sebanyak 128.000 vial yang dikemas dalam 64 koli. Dengan asumsi satu vial bisa untuk 10 orang, dengan tambahan itu maka sebanyak 1,28 juta warga Kalbar bisa divaksin.

Kedua merk vaksin tersebut rencananya dikirim dan disimpan sementara, di Gudang Dinas Kesehatan (Diskes) Kalbar yang diangkut menggunakan truk milik Biofarma Nopol D 8092 FO.

Truk tersebut dilengkapi dengan alat berpendingin khusus atau freezer untuk menjaga suhu vaksin tetap stabil antara 2-8 derajat celcius.

Persentase Vaksinasi Masih Rendah, Polres Mempawah Bersama Satgas Covid-19 Gencar Lakukan Vaksinasi

Tiba di Bandara Internasional Supadio Pontianak, vaksin tersebut langsung dibawa ke gudang Diskes Kalbar. Dalam proses pengiriman mendapatkan pengamanan dan pengawalan dari Satuan Brimob dan PJR Polda Kalbar.

Percepatan Vaksin
Capaian vaksin di Kalbar sebelumnya mendapatkan sorotan dari Gubernur Kalbar, Sutarmidji. Berdasarkan data cakupan vaksinasi Covid-19 di Kalbar, per Sabtu 25 September 2021 lalu oleh Diskes Kalbar, rata-rata tertinggi Se-Kalbar antara lain di Kota Pontianak mencapai 43,13 persen , Kota Singkawang 27,16 persen, Kabupaten Sintang mencapai 18,69 persen.

Sementara, tiga daerah dengan cakupan vaksinasi terendah Se- Kalbar. Dimana Cakupan vaksinasi rata-rata di Sambas baru mencapai 12,21 persen, Landak 12,42 persen, dan Sanggau 13,00 persen.

Per 25 September 2021, dari jumlah sasaran vaksinasi sebanyak 298.511 orang, yang sudah mendapatkan vaksinasi pertama mencapai 69.568 atau 23,31 persen. Capaian vaksinasi kedua 42.028 atau 14,08 persen dan persentasi rata-rata sebanyak 18,69 persen.

Kepala Diskes Sintang, Harysinto Linoh mengungkapkan, keberhasilan vaksinasi tidak terlepas dari dukungan Polres Sintang dan pihak TNI yang juga gencar berkolaborasi melaksanakan vaksinasi massal di sekitaran kota Sintang dalam bebebrapa pekan terakhir.

“Capaian vaksin Kabupaten Sintang tertinggi nomor 3 di Kalbar, sebenarnya ini juga didukung oleh pihak Polres dan TNI yang juga gencar melakukan vaksinasi,” kata Sinto.

Tidak ada strategi khusus dalam upaya vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sintang. Menurut Sinto, pihaknya bersama dengan Satgas Penanganan Covid-19 hanya memperbanyak lokasi vaksinasi yang mudah diakses oleh masyarakat, kemudian mengundang sebanyak-banyaknya masyarakat untuk datang.

“Strateginya adalah kita mengundang masyarkat seluas-luasnya untuk mendapatkan vaksin dan menyiapkan tempat penyuntikan vaksin dibuat sebanyak mungkin. Intinya kalau kita memiliki jumlah dosis vaksin yang cukup banyak, maka strategi kita tidak menyimpan vaksin terlalu lama. Intinya, vaksin datang kita keluarkan, habiskan, kita suntik untuk masyarakat,” jelasnya.

Sinto menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalbar, karena distribusi dosis ke Kabupaten Sintang saat ini masih lancar. “Cukup lancar. Begitu habis diajukan tidak terlalu lama sudah datang,” tukasnya.

Dandim dan Kapolres Ungkap Rendahnya Capaian Vaksinasi di Kabupaten Sambas

Cakupan vaksinasi Sintang yang tinggi, tak lepas dari peran serta jajaran Polres Sintang. Dalam sebulan ini saja, jajaran Polres Sintang sudah melakukan vaksinasi terhadap 6.929 orang sejak 28 Agustus-25 September 2021.

Kapolres Sintang, AKBP Ventie Bernard Musak melalui Kasubah Humas Iptu Hariyanto mengungkapkan jumlah vaksin di Polres Sintang sebanyak 4.105 vial. Total keseluruhan yang sudah divaksin mencapai 6.929 orang.

“Dosis pertama 5721 dan dosis 2 sudah mencapai 1208 orang, terhintung sejak 28 Agustus sampai 25 September 2021, kurang lebih 1 bulan lah. Hari ini ada giat lagi namun belum dirinci karena masih proses vaksinasi,” ungkapnya.

Kegiatan vaksinasi massal Polres Sintang, bekerja sama dengan Dinkes dan pihak TNI baik untuk dosis 1 hingga Dosis 2. Harapannya, seluruh masyarakat Sintang mendapatkan vaksin lengkap untuk mencapai heard imunity.

“Kita terus mensosialisasikan dan menghimbau semua lapisan masyarakat untuk bersedia divaksin. Dan ini terbukti sekali hingga saat ini antusiasme masyarakat untuk divaksin sangat luar biasa, oleh karena itu kami terus bekerja sama dengan Dinkes untuk terus upayakan ketersediaan vaksin di kabupaten sintang,” jelas Hariyanto.

Selain giat vaksinasi, jajaran Polres Sintang juga gencar melakukan giat Sosialisasi Prokes setiap hari baik pagi,siang dan malam hari.

Petugas dari Satgas Covid19 terus menerus melakukan giat imbauan baik melalui pemasangan spanduk, Stiker, brosur, pamflet serta pemberian saksi bagi pelanggar Prokes yg dilakukan tim gabungan baik TNI,POlri, Sat Pol PP dan BPBD serta DinkesTidak hanya itu saja, Polres Sintang juga terlibat dalam pembagian ribuan masker kepada warga masyarakat Sintang.

“Saat ini juga polres Sintang mengaktifkan mobil masker yg bertujuan untuk melakukan giat sosialisasi untuk selalu pakai masker serta pembagian masker kepada warga masyaraka. Dengan upaya yang dilakukan dapat kita lihat hasilnya dimana terjadi penurunan kasus Covid-19 di kabupaten Sintang. Namun demikian kedisiplinan dalam penerapan prokes tidak boleh kendor atau pun berkurang karena dengan kedisiplinan setiap warga masyarakat dalam menerapkan Proses yang baik dan benar maka kasus Covid-19 bisa dikendalikan,” kata Hariyanto.

Ketua Komisi V DPR-RI, Lasarus, mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan meski sudah divaksinasi. Sebab saat ini, banyak muncul varian baru seperti MU dan Lambda yang menyebabkan jumlah kasus di Singapura dan Malaysia meningkat.

"Di luar sekarang kita dapat informasi di singapura dan Malaysia yang tingkat vaksinnya sudah tinggi, justru kasusnya melonjak. Padahal sudah hampir 100 persen sudah divaksin. Karena ada varian baru ini namanya MU dan lambda," ungkap Lasarus.

Virus varian baru ini kata Lasarus cukup berbahaya. Oleh sebab itu, dia mengimbau agar masyarakat mentaati protokol kesehatan. "Ini cukup berbahaya dan kita harus waspada. Oleh karenanya saya berpesan kalaupun di kampung pakai masker walaupun di rumah," imbaunya.

Menurut Lasarus, mematuhi protokol kesehatan merupakan kunci agar pandemi covid-19 segera berakhir.

"Walaupun di kampung tetap laksanakan protokol kesehatan. Ada kebiasaan di desa jarang pakai masker. Kita berharap tetap gunakan masker. Jaga prokes tujuannya adalah bagaimana supaya penyakit ini cepat berlalu dan kita bisa hidup normal kembali," jelasnya.

[Update Berita seputar Vaksinasi Covid-19]

Stok Terbatas
Dihubungi terpisah Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Sarimin Sitepu, menyampaikan perkembangan terkait data Covid-19 di Kabupaten Sanggau. "Total jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sanggau sebanyak 4.987 orang. Dari jumlah ini, 4.921 orang telah dinyatakan sembuh," katanya.

Kemudian, kasus aktif atau dalam proses penyembuhan sebanyak 5 orang. Kemudian sebanyak 61 kasus konfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia dan 34 orang menunggu hasil laboratorium.

Dari 5 kasus aktif ini, tiga orang menjalani isolasi karantina di tempat yang disediakan Pemkab Sanggau, satu orang menjalani isolasi perawatan di RSUD MTh Djaman Sanggau. dan satu orang menjalani isolasi mandiri.

Terkait vaksinasi, lanjut Sarimin, sampai dengan 26 September 2021 jumlah vaksin sebanyak 100.958 dosis, dipakai sebanyak 92.985 dosis, divaksin pertama sebanyak 57.372 orang atau 16,38 persen.

"Dengan rincian, Nakes sebanyak 2.108 orang, petugas publik sebanyak 22.953 orang, lansia 2.884 orang, masyarakat rentan dan umum 28.125 orang, dan remaja 1.302 orang," jelasnya.

Kemudian orang yang sudah divaksin kedua sebanyak 34.245 orang atau 9,77 persen, orang yang sudah divaksin ketiga sebanyak 1.368 orang atau 93,32 persen, dan orang yang sudah divaksin pertama dan belum divaksin kedua sebanyak 23.127 orang.

"Selanjutnya pada 26 September 2021 yang divaksin pertama sebanyak 282 orang, divaksin kedua sebanyak 273 orang. Totalnya 555 orang," pungkasnya.

Sementara itu Komandan Kodim 1208/Sambas, Letkol Inf Setyo Budiono, mengatakan personel Kodim 1208/Sambas bisa melaksanakan vaksinasi 1.500 sampai 2.000 orang per hari. Namun karena kendala stok vaksin, maka capaiannya terkesan lambat. Untuk itu ia meminta agar Diskes Kalbar mengalokasikan vaksin lebih banyak untuk Kabupaten Sambas.

"Kita bisa melakukan vaksinasi antara 1.500 orang sampai 2.000 orang per hari. Namun yang menjadi kendalanya adalah karena stok vaksinnya yang tidak ada. Kalau ada barangnya (vaksin), hari ini juga kita siap berikan ke masyarakat," ujarnya.

Dandim menegaskan, antusiasme masyarakat Kabupaten Sambas untuk ikut vaksin Covid-19 sangat tinggi, dan banyak masyarakat yang ingin divaksin.

Namun keinginan ini tidak sejalan dengan kiriman vaksin dari Dinkes Provinsi Kalbar, sehingga menjadi kendala dan menghambat tercapainya kekebalan komunal di Kabupaten Sambas.

Sehingga kurangnya stok vaksin yang dikirim ke Sambas menjadi penyebab minimnya cakupan vaksinasi.

"Kita setiap hari bekerja, jika dikatakan cakupan vaksinasi kita rendah bukan karena kita yang lemah dalam pelaksanaannya tapi karena ketersediaan vaksin terbatas," tegas Dandim.

Untuk itu kata Dandim, mereka sebagai leading sector pelaksanaan vaksinasi massal bersama dengan TNI-Polri di Sambas, akan mastikan siap sepenuhnya melakukan vaksinasi kepada masyarakat agar segera mencapai kekebalan komunal (hard imunity).

"Selama ini Kodim 1208, Polres Sambas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas sebagai leading sektor pelaksanaan program serbuan vaksinasi massal telah bekerja semaksimal mungkin untuk menciptakan kekebalan komunal bagi masyarakat," tutupnya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved