Apa itu Covid Varian R1 ? Telah Ditemukan di 31 Negara Dunia dan 47 Negara Bagian Amerika Serikat
Varian ini telah ditemukan setidaknya di 31 negara di seluruh dunia, termasuk China, India dan banyak negara di Eropa barat.
Menurut Amesh A. Adalja, MD dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health's Center for Health Security, varian R.1 merupakan versi virus SARS-CoV-2 yang mengalami mutasi terkait dengan perubahan fungsi dari virus.
Dengan kata lain, seperti halnya strain baru, R.1 dapat memengaruhi orang secara berbeda dari virus versi asli.
Akan tetapi, identifikasi strain baru tidak selalu menyebabkan kepanikan.
• Efek Vaksin Astrazeneca dan 8 Jenis Vaksin Covid di Indonesia Lainnya ! Cek 9 Efikasi Vaksin Covid
Walaupun varian baru apa pun dapat menimbulkan ancaman, Dr. Adalja mengatakan, kecil kemungkinan varian R.1 akan menyalip varian Delta sebagai mutasi virus SARS-Cov-2 yang paling parah.
"Saya menduga itu tidak akan menjadi masalah besar karena tidak memiliki kemampuan untuk menggantikan Delta. Sangat sulit bagi jenis mutasi ini untuk mendapatkan pijakan di negara yang memiliki varian Delta," kata dia.
Ia menyebutkan, varian ini berpotensi menginfeksi lebih banyak orang yang divaksinasi Covid-19.
"Masalahnya adalah mutasi ini memang memiliki mutasi yang kita lihat dengan varian B dan G yang dilupakan orang. Itu mungkin membuat infeksi terobosan lebih umum, tetapi ini bukan tentang itu," ujar Dr. Adalja.
Sebelumnya. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) baru-baru ini mengumumkan varian Delta telah melampaui mutasi lain dari SARS-CoV-2 sebagai strain yang paling menonjol di dunia.
Namun, para peneliti telah mengidentifikasi strain lain, yaitu varian R.1, yang ditemukan dalam jumlah kecil kasus Covid-19 di Amerika Serikat dan seluruh dunia.
• DAFTAR RIWAYAT Penyakit yang Tidak Boleh Vaksin, Berikut Cara Kerja 7 Jenis Vaksin Covid-19 !
Apa cara terbaik untuk tetap aman dari varian R.1?
Semua tindakan keamanan yang sama yang diterapkan sebelumnya masih berlaku ketika strain baru diidentifikasi.
Asisten profesor peneliti penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Feinberg Northwestern, Ramon Lorenzo Redondo, PhD, mengatakan, cara terbaik untuk menjaga diri agar aman dari berbagai strain SARS-Cov-2 apa pun, adalah dengan mendapatkan vaksinasi lengkap.
Selain itu, terus mempraktikkan tindakan pencegahan yang direkomendasikan CDC.
Salah satunya adalah menggunakan masker di tempat umum.
"Satu-satunya cara untuk menghentikan varian baru adalah dengan menghentikan jumlah infeksi. Jika Anda mendorong populasi ke jumlah yang sangat rendah dan keragamannya terbatas, virus tidak dapat berkembang sebanyak itu," kata Redondo.
(*)