Apa itu Covid Varian R1 ? Telah Ditemukan di 31 Negara Dunia dan 47 Negara Bagian Amerika Serikat

Varian ini telah ditemukan setidaknya di 31 negara di seluruh dunia, termasuk China, India dan banyak negara di Eropa barat.

Editor: Jimmi Abraham
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi Covid bermutasi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Diberitakan Newsweek, 22 September 2021, varian R.1 telah menginfeksi penghuni dan staf di panti jompo Kentucky.

Mereka yang terinfeksi telah divaksinasi.

Departemen Kesehatan Masyarakat Kentucky menyebutkan, varian baru tersebut menginfeksi 45 penghuni dan staf di panti jompo setelah seorang anggota staf yang tidak divaksinasi dinyatakan positif pada Maret lalu.

Karena mutasinya, varian tersebut mampu melewati perlindungan antibodi pada mereka yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap.

Menurut data Outbreak.info, situs web yang mengumpulkan data varian Covid-19, per 21 September varian R.1 telah terdeteksi di 47 negara bagian AS.

Selain itu, telah menginfeksi lebih dari 10.567 orang di seluruh dunia.

(Update berita nasional, internasional dan regional menarik lainnya disini)

Kapan Covid 19 Berakhir ? Simak Prediksi Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Bos Moderna

Varian ini telah ditemukan setidaknya di 31 negara di seluruh dunia, termasuk China, India dan banyak negara di Eropa barat.

Meskipun jumlah infeksinya rendah, mantan profesor Harvard Medical School William A. Haseltine, mengatakan, mutasi baru yang ditemukan pada varian R.1 bisa membuatnya menyebar lebih mudah.

Haseltine mengatakan, lima variasi yang ditemukan pada R.1 dapat menyebabkan peningkatan resistensi terhadap antibodi.

Artinya, hal ini dapat membuat varian ini lebih baik dalam menghindari antibodi yang dibuat dengan vaksin dan pada mereka yang sudah terinfeksi.

Menurut CDC, R.1 mengandung mutasi W152L di wilayah protein lonjakan yang merupakan target antibodi sehingga mengurangi efektivitasnya.

Ahli Epidemiologi Kalbar Ingatkan Pemerintah Waspadai Gelombang Ke 3 Covid-19 Akhir Tahun 2021

Mutasi W152L juga ditemukan dalam varian kecil dari strain Delta yang terdeteksi di India. Mengutip Health, Kamis (23/9/2021), varian R.1 bukan temuan baru.

Mutasi ini pertama kali terdeteksi di Jepang pada 2020, dan sejak saat itu menyebar ke negara lain, termasuk AS.

Faktanya, Laporan Mingguan Morbiditas dan Kematian dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), tertanggal 21 April, menunjukkan, mutasi telah ada di Amerika Serikat pada awal April 2021.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved