Efek Vaksin Astrazeneca dan 8 Jenis Vaksin Covid di Indonesia Lainnya ! Cek 9 Efikasi Vaksin Covid

Sejauh ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan 9 Izin Penggunaan Darurat/Emergency Use Authorization untuk vaksin Covid-19 di

Editor: Jimmi Abraham
Pixabay.com
Ilustrasi vaksin Covid-19. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pemberian vaksin merupakan salah satu upaya yang dinilai paling efektif untuk mengatasi pandemi COVID-19 yang masih terus berlangsung.

Mari kita kenali lebih jauh tentang vaksinasi Covid-19 sehingga kita lebih yakin tentang pentingnya melakukan vaksinasi Covid-19 sebagai upaya pencegahan Covid-19.

Vaksinasi adalah pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibodi) sistem imun di dalam tubuh.

Vaksinasi sebagai upaya pencegahan primer yang sangat handal mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi.

Dengan prosedur vaksinasi yang benar diharapkan akan di peroleh kekebalan yang optimal, penyuntikan yang aman dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi(KIPI) yang minimal.

(Update berita nasional, internasional dan regional menarik lainnya disini)

dr Reisa Broto Asmoro Tegaskan Semangat Kebersamaan Menjadi Kunci Hidup di Tengah Pandemi Covid 19

Sejauh ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan 9 Izin Penggunaan Darurat/Emergency Use Authorization untuk vaksin Covid-19 di Indonesia.

Adapun yang terakhir pada 7 September 2021, yakni Vaksin Janssen dan Vaksin Convidecia. 

Berikut ini efikasi dan efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dari 9 vaksin tersebut:

1. Vaksin CoronaVac (Sinovac)

Vaksin Sinovac adalah vaksin Covid-19 pertama di Indonesia yang mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM.

Melansir laman BPOM, 11 Januari 2021, Kepala Badan POM Penny K Lukito menjelaskan hasil analisis uji klinik menunjukkan efikasi vaksin CoronaVac di Bandung sebesar 65,3%, di Turki 91,25%, serta di Brazil 78%.

Pada uji klinik fase 3 di Bandung, data imunogenisitas menunjukkan hasil yang baik.

Jumlah subjek yang memiliki antibody untuk melawan virus tersebut yaitu 99,74% setelah 14 hari penyuntikan dan 99,23% setelah 3 bulan.

Sementara itu, efek samping vaksin ini hanya bersifat ringan berupa nyeri, iritasi dan sedang berupa pembengkakan sistemik, nyeri otot, demam dan gangguan sakit kepala.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved