Edi Rusdi Kamtono Paparkan Cara Mengurai Kemacetan di Jembatan Kapuas 1 Kota Pontianak

Sebenarnya kita sudah punya master plan Kota Pontianak, Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pontianak yang direncanakan selama 30 tahun 2013 hingga 2033

Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Imam Maksum
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat wawancara eksklusif Tribun Pontianak, Jumat 17 September 2021. 

Termasuk akses dari Tanjungpura menuju Imam Bonjol itu bisa melewati bawah jembatan tanpa melewati lampu merah. Kita akan tata ulang serapi mungkin.

Terus kita ada program sistem pengelolaan air limbah skala kota. Pusat pengolahannya salah satunya di Martapura yang sedang kita bebaskan seluas hampir 3 hektar.

Nanti disitu akan menjadi pusat pengolahan air limbah di samping yang ada di Nipah Kuning. Di situ juga akan menjadi kawasan rekreasi. Kalau ini terwujud insya Allah daerah pinggiran kapuas merubah wajah Kota Pontianak.

Tribun Pontianak : Jadi sudah sangat terintegrasi, yang sudah terbangun akan tersambung sampai ke atas. Jadi pak Wali Optimis kapan pembangunan duplikasi jembatan kapuas 1 ini akan terlaksana?

Edi : Kalau misalnya tahun 2022 sudah diproses pelelangan dan pekerjaannya. Target kita 2023 akhir sudah berfungsi. Jadi kita akan kaji lagi anggaran untuk pembangunan jalannya. Harapan kita semuanya bisa tuntas. Walaupun masih pandemi Covid-19.

Kalau pun dibolehkan meminjam Bank. Saya rasa investasi yang sangat produktif dengan dibangunnya infrastruktur yang menjadi harapan masyarakat untuk beraktivitas. Dengan outcome yang akan kita dapatkan akan lebih besar.

Tribun Pontianak : Porsi pembangunan dengan dengan penanganan kesehatan seperti apa pak?

Edi : Jadi kita tetap memperhatikan kesehatan di tengah pandemi. Dengan refocusing dengan melihat perkembangan. Artinya insting kita menangani Covid-19 bisa teratasi di 2020 dan 2021.

Bidang kesehatan tetap menjadi skala prioritas. Dengan menurunnya kasus positif Covid-19 seperti sekarang ini tentu biaya yang telah kita alokasikan bisa dihemat.

Ada beberapa pembangunan infrastruktur atau belanja modal yang menjadi prioritas saya. Ini tetap harus dilanjutkan karena terutama untuk persiapan kita menjawab pemulihan ekonomi nanti atau sekarang setelah pandemi. Khususnya ekonomi masyarakat kota yang tertekan.

Terutama sektor non formal, ekonomi kreatif. Kita harus terus membangun untuk menjawab itu salah satunya adalah waterfront city secara multi akan selesai pada 2022. Nanti kalau selesai tahun 2022 akan merubah wajah kawasan pasar tengah menjadi kota baru yang digagas oleh Bappenas.

Kawasan pasar tengah dan sekelilingnya juga akan berdampak secara ekonomi. Saya yakin masyarakat bisa mengambil manfaat. Kemudian akan ada mall pelayanan publik. Jadi semua pelayanan di Kota Pontianak berpusat di Mall Pelayanan Publik Kapuas Indah di lantai 3.

Tribun Pontianak : Apakah ada prioritas-prioritas tertentu pembangunan di setiap kecamatan.

Edi : Kalau pembangunan kita berdasarkan kebutuhan dan prioritas yang kita susun. Ini merata sebetulnya di semua kecamatan. Seperti di Pontianak Utara itu kita fokus menyelesaikan Rumah Sakit. Akhir tahun 2022 ditargetkan berfungsi. Di Pontianak Timur kita fokus pada jalan.

Pembangunan jalan pemda. Kemudian seluruh jalan yang ada di kecamatan menjadi prioritas kita untuk ditingkatkan kualitas maupun fungsinya. Jalan lingkungan juga tetap tidak kita kurangi.

Kita tidak hanya membangun dasarnya namun juga estetika . Seperti Jalan Ahmad Yani itu tahun 2022 akan kita lanjutkan sampai Polda. Kemudian akan kita lanjutkan dari Kartini sampai Simpang Pajak. Termasuk ruang terbuka hijau, termasuk taman-taman akan kita tata ulang. Ruang terbuka hijau itu nanti dirasakan manfaat dari masyarakat.

Tribun Pontianak : Lintas Harian Rata-rata Kendaraan di Jembatan Kapuas 1 seperti apa?

Edi : Kalau kita survei sudah masuk kategori kemacetan yang cukup berat. Kapasitas kendaraan yang lewat sudah melebihi kapasitas rata-rata terutama pada sore hari. Kemudian di hari Sabtu dan Minggu jika di hari-hari lainnya di jam-jam pergi dan pulang kantor.

Aktivitas masyarakat mobilitasnya yang melintas baik dari arah selatan atau pusat kota, selatan, barat dan tenggara menuju ke utara atau ke timur atau sebaliknya. Hanya ada dua akses di Jembatan Kapuas 1 dan Jembatan Kapuas 2. Ternyata Jembatan Kapuas 2 pun terjadi kemacetan. Karena kendaraan berat sering juga lewat di sana.

Satu-satunya jalan adalah dengan membuat duplikasi Jembatan Kapuas 1. Nanti baru Jembatan Kapuas 3 supaya terpecah dan terbagi.

Tribun Pontianak ; Dengan keberadaan penyeberangan, itu juga tidak atau belum memberikan?

Edi : Tidak menjawab. Karena itu hanya sedikit membagi karena kapasitasnya kecil dan memerlukan waktu yang cukup untuk melintas. Itu sifatnya perintis atau sementara

Tribun Pontianak : Kemudian mobil tronton yang sudah dibatasi jam operasionalnya. Apakah itu sudah aturan pemerintah atau seperti apa?

Edi : Sudah kita atur jam operasionalnya. Jam-jam tertentu terutama pada malam hari. Misalnya hanya boleh lewat dari pukul 20.00 sampai pukul 05.00 WIB ini untuk yang 21 fit. Tetapi juga ada beberapa kendaraan yang pendek dan rendah bisa lewat di luar jam itu. Karena jika kita larang lewat akan terjadi crowded atau penumpukan barang di pelabuhan. Selain itu sektor-sektor ekonomi lainnya akan terhambat.

Peraturan kita adalah membatasi jumlah atau waktu yang bisa lewat. Kedua membatasi waktu angkutnya. Misalnya membawa alat-alat berat harus diatas jam 22.00 WIB saat lalu lintas sepi.

Tribun Pontianak ; Setelah jembatan duplikasi jembatan Landak jadi kita melihat dampak yang sudah lengang. Tingkat penurunan kemacetan di sana seperti apa?

Edi : Di Jembatan Landak kemacetan turun 70 persen. Artinya sudah tidak macet lagi. Sudah sangat lancar. Apalagi saat nanti traffic management sudah jadi akan tambah lancar lagi.

Tribun Pontianak : Soal kepatuhan lalu lintas di sana seperti apa pak?

Edi : Kita sadari masih banyak pelanggaran-pelanggaran pengendara di persimpangan tersebut. Saat lampu merah seharusnya berhenti. Namun tidak dipatuhi. Tingkat kesadaran mematuhi peraturan lalu lintas masih rendah.

Kita sudah berupaya dengan penerapan CCTV di persimpangan tersebut untuk memantau gerak kendaraan. Melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah terkait tertib lalu lintas.

Ketiga menyampaikan kondisi traffic yang terjadi supaya masyarakat sadar dan tidak melanggar. Terakhir melakukan tilang dan razia sembari mengajak masyarakat untuk tertib dan patuh.

Tribun Pontianak : Apa langkah supaya terhindar macet?

Edi : Proses pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas 1 telah sampai pada penganggaran di Kementerian PU. Kita sudah membebaskan lahannya. Kita berdoa semoga lancar karena dengan terbangunnay jembatan tersebut insya allah akan menjawab permasalahan kemacetan yang ada di sekitar Jembatan Kapuas 1.

Program lain juga tetap menjadi perhatian kita kuncinya warga tetap bersabar patuh dan taat pada peraturan perundang-undangan lalu lintas di jalan demi keselamatan. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved