Edi Rusdi Kamtono Paparkan Cara Mengurai Kemacetan di Jembatan Kapuas 1 Kota Pontianak

Sebenarnya kita sudah punya master plan Kota Pontianak, Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pontianak yang direncanakan selama 30 tahun 2013 hingga 2033

Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Imam Maksum
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat wawancara eksklusif Tribun Pontianak, Jumat 17 September 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kota Pontianak sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat, merupakan kota yang berkembang. Kendati demikian perkembangan Kota Pontianak juga masih beriringan dengan tantangan dan masalah yang dihadapi. Kemacetan masih menjadi permasalahan di Kota Pontianak. Terutama di jam-jam tertentu di beberapa titik jalan yang dipadati dan ramai dilewati oleh pengendara.

Diperlukan langkah solutif untuk mengurai kemacetan di Kota Pontianak. Namun sebelum merumuskan langkah solutif tersebut perlu diketahui dan dipahami bersama masalah kemacetan tersebut. Hal tersebut agar masyarakat tahu kondisi kemacetan dan apa penyebab masalah tersebut.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono belum lama ini telah menemui Kementerian di Jakarta untuk menuntaskan masalah kemacetan. Kepada Tribun Pontianak saat wawancara eksklusif Edi Rusdi Kamtono mengatakan usia Jembatan kapuas 1 telah berdiri 30 tahun.

“Jembatan Kapuas 1 menghubungkan Pontianak Timur dan Pontianak Selatan dan diakses ke Jembatan Landak untuk menghubungkan Pontianak Utara,” ujarnya saat wawancara Eksklusif bersama Editor In Chief Tribun Pontianak Safruddin, Jumat 17 September 2021.

PP Nomor 94 tahun 2021 Telah Diterbitkan, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono: Kita Ikut Saja

Edi mengatakan kondisi kekuatan konstruksi Jembatan Kapuas 1 telah berkurang. Disebabkan kecelakaan ponton yang menabrak pondasi jembatan sebanyak tiga kali sehingga kapasitas jembatan hanya untuk dibebani di bawah delapan ton berat kendaraan.

Selain itu, imbuh Edi kondisi hampir setiap pagi dan sore di Jembatan Kapuas 1 selalu terjadi kemacetan. Disebabkan oleh volume kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang sudah melebihi kapasitas. “Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat jumlah kendaraan juga kian meningkat. Sementara kapasitas jembatan sangat terbatas termasuk ruas jalannya dan terjadi kemacetan,” tutur Edi.

Berikut Wawancara Khusus Tribun Pontianak dengan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono :

Tribun Pontianak : Kota Pontianak sebagai ibu kota provinsi, diapit oleh dua kabupaten, sehingga pengguna jalan tidak hanya dari Kota Pontianak. Setelah dibangun Jembatan Kapuas 2 apakah itu tidak berpengaruh?

Edi : Sebenarnya kita sudah punya master plan Kota Pontianak, Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pontianak yang direncanakan selama 30 tahun dari 2013 hingga 2033.

Di dalam rencana tata ruang sudah mengakomodir dan menjawab sistem transportasi di Kota Pontianak. Idealnya sistem transportasi harus seperti sarang laba-laba.

Jadi semua jalan dihubungkan, ada pusat kota, ada jalur akses, ada ringroad dan ada auto ringroad. Auto ringroad diperuntukkan kendaraan berat, kendaraan angkutan berat. Khusus yang di dalam kota akses ke area-area masyarakat.

Kalau sistem transportasinya seperti itu insya Allah akan terurai. Ditambah dengan pusat-pusat kegiatan dimana pusat kegiatan yang banyak mengkonsentrasikan berat adalah pelabuhan, pergudangan, pasar tradisional, pusat perkantoran, pusat pendidikan dan sebagainya.

Sementara Kota Pontianak sudah tercipta berada di posisi dibelah oleh Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Memang hambatan transportasi darat misalnya sungai, lembah dan gunung.

Karena harus dibuat jembatan dengan biaya yang besar ditambah lagi sungai kita ini difungsikan untuk kapal-kapal yang cukup tinggi jadi jembatannya harus tinggi.

Di Kota sendiri, jalan kota terbagi menjadi tiga yaitu jalan kota, jalan provinsi, dan jalan nasional. Jembatan Kapuas 1 termasuk fungsi jalan nasional. Untuk jangka pendek sekarang ini adalah untuk mengatasi kemacetan dengan memanage, mengendalikan kendaraan berat tidak melewati jembatan pada jam-jam padat.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved