Warga Pontianak Berhasil melakukan Budidaya Anggur di Pekarangan Rumah Saat Pandemi COVID-19 Melanda

Pada masa pandemi covid-19 malah mendatangkan ide dan kreativitas seperti yang dilakukan oleh Kepala UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Dinas Tanama

Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Anton Kamaruddin menunjukkan tanaman anggur hasil budidaya di Villa Citra Andalas, Jalan Suwignyo, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu 11 September 2021. Anton menerapkan pola tanam sambung pucuk agar tanaman anggur dapat tumbuh dan berbuah baik dengan kondisi iklim di Kota Pontianak. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pada masa pandemi covid-19 malah mendatangkan ide dan kreativitas seperti yang dilakukan oleh Kepala UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Dinas Tanaman Pangan dan Holticutura, Anton Kamaruddin yang berhasil melakukan budidaya tanaman anggur di pekarangan rumahnya. 

Budi daya anggur yang dilakukan oleh Anton  didepan rumahnya di Villa Citra Andalas, Jalan Suwignyo, Pontianak, Kalimantan Barat.

Anton menerapkan pola tanam sambung pucuk agar tanaman anggur dapat tumbuh dan berbuah baik dengan kondisi iklim di Kota Pontianak.

Ia mengatakan ide awal dirinya menanam anggur di masa pandemi covid-19 berawal dari aktivitas yang lebih  banyak di rumah karena dilakukan pembatasan aktivitas di luar rumah. 

IKIP PGRI Pontianak Besok Mulai PTM, Pihak Kampus Siapkan Langkah Antisipasi Penemuan Kluster

Sehingga timbul ide bagaimana untuk  keluar dari masalah ini. Saat pandemi dirinya pun sering sekali membeli kebutuhan di rumah seperti buah anggur yang dibeli secara online.

“Tapi buah anggurnya asem. Jadi akhirnya timbul lah ide dari situ untuk nudi daya anggur,”ujarnya,Minggu 12 September 2021.

Namun dikatakannya banyakmasyarakat  di Pontianak mengatakan bahwa anggur tidak cocok hidup di iklim seperti di Pontianak, dam hanya cocok di negara empat musim.

(Update Informasi Seputar Kota Pontianak)

“Tapi akhirnya saya tetap mencoba pada 1 Mei 2020 lalu  melakukan budidaya anggir dengan cata  sambung pucuk menggunakan bibit anggur impor,”ujarnya.

Dimana ia berhasil melakukan budidaya tersebut dan buahnya pun banyak serta memiliki rasa yang manis.

“Akhirnya tetangga saya juga pada ngikut, begitu juga kawan-kawan lain baik petani swasta juga banyak yang ikut,”ujarnya.

Berkah percobaan yang berhasil Anton lakukan, kini masyarakat di Pontianak sudah bisa menikmati anggur import yang dulunya hanya bisa dibeli di supermarket atau di toko buah saja.

“Kita akhirnya bisa merasakan buang anggur impor di dirumah kita masing-masing,”ujarnya.

Kemudian ia mulai menawarkan  konsep yang telah ia terapkan kepada Bank Indonesia yang awalnya ditolak. Dengan mencoba meyakinkan pihak Bank Indonesia bahwa bibit kecil dalam kondisi berbuah tersebut untuk m program pengembangan di pesantren sebagai penguatan ekonomi pesantren.

“Jadi untuk lihat proyeknya  di Kabupaten Kubu Raya itu di daerah Jeruju Besar dan di daerah Sungai Belida dengan konsep anggur di pekarangan yang ditanam di masa pandemi,”ujarnya.

Ia mengatakan juga diminta oleh Pemprov Kalbar untuk mewakili Kalbar dalam kategori ajang anugerah ASN 2020 dengan kategori ASN inspiratif.

Pentingnya Data di Instansi Pemerintah, Dewan Minta Pemkot Pontianak Jaga Validitas Data

“Kami diminta untuk membawakan konsep anggur ini yang mudah-mudahan virus anggur ini menyebar ke ASN kemudian ke masyarakat 

Dikatakannya dengan harapan kedepan bisa menghadirkan buah-buah sehat kemudian bisa menyetop impor anggur yang tidak tahu apakah sehat mengandung pengawet atau lainnya.

“Makanya kita konsep dan yang perlu diingat bahwa anggur itu baik untuk kesehatan otak dan untuk anak-anak kita para penghafal Alquran dan lainnya. Jadi masalah buah-buah ini adalah yang berkah,”ujarnya.

Ia telah mencatat ada sekitar 41 jenis anggur yang telah ia koleksi baik itu yang berupa anggur asam dari Jawa yang mungkin dulunya ditanam oleh penjajah Belanda sebagai anggur untuk main.

“Anggur tersebut rasanya asam ini juga memicu orang beranggapan bahwa anggur tidak cocok untuk di Indonesia karena asam padahal itu hanya kualitas,”ujarnya.

Dari 40 jenis anggur tersebut telah dikelompokkan dan dilakukan penelitian lebih lanjut terkait anggur yang cocok  dan adaptif di daerah Kalbar yang curah hujannya  relatif tinggi.

“Jadi ada beberapa varietas yang hasil uji coba kita bisa ditanam di dalam green house, bisa juga ditanam outdoor dan dijalan gang yang Insya Allah akan menambah keasrian dan menghadirkan buah sehat untuk anak-anak kita,”ujarnya

Sempat berbuah lebat , dikatakannya dimasa sekarang semua serba mudsh untuk publikasi bahkan dirinya sempat menjadi narasumber dibeberapa media nasional.

Wako Pontianak Edi Kamtono Raih Penghargaan IVL Sebagai Leader in Social Integrated Data Management

“Lewat media juga membantu menyebarkan informasi ini dan sempat menjadi viral di sini sampai malam ada yang datang seakan tidam percaya bahwa anggur ini ada di hadapan mereka,”ungkapnya 

Mereka bahkan menganggap anggur yang tumbuh subur tersebut bak buah plastik dikarenakan tidak percaya, tapi setelah melihat karena masyarakat perlu bukti akhirnya terkesima.

“Selain kita buktikan ada juga yang mencoba langsung buah anggur dan akhirnya menanam di rumahnya masing-masing,”ujarnya 

Ia mengatakan Komunitas Peng- angguran Kalbar akan membantu bagaimana maintenance kemudian perawatan perbanyakan segala macamnya agar bisa mensukseskan program pengangguran Kalbar. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved