Serahkan Ribuan Polybag Anima Tanaman Hias, Mentan RI Singgung Hilirisasi Keratom dan Lidah Buaya

Selain itu memiliki masyarakat yang sangat bersahabat orangnya, serta tidak kalah semangat dengan seluruh masyarakat Indonesia begitu juga para petani

Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo bersama Gubernur Sutarmidji bersama rombongan melihat hasil tani seperti keladi dan lidah buaya saat berkunjung ke Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalbar, Minggu 12 September 2021 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo menyerahkan langsung Polybag Aneka Tanaman Hias, dan sayuran sebanyak 5700 kepada perwakilan Petani, KWT, dan masyarakat sekitar di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalbar, Minggu 12 September 2021.

Selain itu diserahkan juga secara simbolis oleh Gubernur Sutarmidji kepada perwaklian petani dan KWT yang hadir. Kemudian dilanjutkan dengan Kementan RI bersama rombongan melihat hasil tani seperti keladi dan lidah buaya

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo mengatakan dirinya sangat meyakini bahwa Kalbar mempunyai potensi sumber daya alam yang sangat luar biasa.

Selain itu memiliki masyarakat yang sangat bersahabat orangnya, serta tidak kalah semangat dengan seluruh masyarakat Indonesia begitu juga para petaninya.

Syahrul Yasin Limpo Percaya Keberadaan Pelabuhan Internasional Kijing di Mempawah Buka Ruang Ekspor

Ia mengatakan bahwa masalah pertanian adalah masalah yang pasti. Dijelaskannya ketika ingin melihat masyarakat lebih baik dan maju bahkan lebih modern. Maka yang pertanian menjadi pilihan. 

“Kalau untuk tambang itu paling 100 ribu orang yang menikmatinya, tapi kalau pertanian bisa lebih. karena pertanian bukan hanya makan , tapi lapangan kerja yang besar dan membantu memperkuat ekonomi daerah,”tegasnya.

Ditengah menghadapi masa pandemi covid-19.  Selain mencari solusi adalah yang terpenting untuk ketahanan pangan. 

(Update Informasi Seputar Kota Pontianak)

“Jadi kita semua sepakat akan membantu Pak Gubernur. Bulan ini kami akan melakukan rumusan sesuai gugus tugas yang telah ditetapkan dan BPTP di Kalbar akan bertanggung jawab penuh untuk membantu Pak Gubernur,”tegasnya.

Dikatakannya ada tiga agenda yang telah ditetapkan yakni agenda masif berkaitan dengan ketahanan regular, dan secara langsung ia telah melihat bagaimana bagusnya alam di Kalbar.

“Disini ada budidaya yang dilakukan petani. Lalu hal lainnya yang akan dibenahi adalah mindset para petani , kami akan membantu untuk nanti kita sama-sama ekspor,”tegasnya. 

Bahkan sebelumnya ketika ia berkunjung untuk Temu lapangan dan panen padi variestas unggul baru (VUB) Balitbang Kementan oleh Menteri Pertanian RI di Desa Kecurit Kabupaten Mempawah telah menantang Bupati Mempawah terkait kapan bisa melakukan ekspor.

“Kalau di pertanian kita main hitungan bulan. Jadi Kalbar bagus banget jangan terus bergantung kepada petani di Jawa dan Sulawesi bahkan Sumatera.  Kita punya kekuatan dimana-mana itulah pertanian,”tegasnya.

Dikatakannya pada masa menghadapi pandemi covid-19 hanya ada 11 negara yang bertahan termasuk Indonesia karena didukung oleh kekuatan pertanian

“Kalau di Balitbang ada BPTP di Kalbar saya terhutang dua hal yakni lidah buaya dan kratom. Kita akan coba lakukan sampai dihilirisasinya dan industrinya. Mari kita duduk sama-sama. Kalau pakai APBN tidak cukup. Kita hilirisasi bersama untuk tanggung jawab sama-sama,” tegasnya.

Potensi lainnya bahwa pada sarang burung walet. Ia membuktikannya sendiri dimana, dirinya baru saja mengambil dua tahun sarang burung walet dengan harga Rp 900 triliiun untuk di ekspor dalam waktu hanya 7 hari. 

Ditempat yang sama, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengatakan bahwa sangat mengapresiasi kedatangan Kememtan RI ke Kalbar selama dua hari.

Mentan RI, Syahrul Yasin Limpo, bersama Wagub Kalbar, Ria Norsan, Bupati Mempawah, Erlina, dan jajaran lainnya, melakukan panen padi Varietas Unggul Baru (VUB) di Desa Kecurit, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Minggu 12 Agustus 2021.
Mentan RI, Syahrul Yasin Limpo, bersama Wagub Kalbar, Ria Norsan, Bupati Mempawah, Erlina, dan jajaran lainnya, melakukan panen padi Varietas Unggul Baru (VUB) di Desa Kecurit, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Minggu 12 Agustus 2021. (TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA)

“Saya sangat senang dan saya mengikuti apa yang telah Pak Menteri sampaikan selama ini dalam membangun sektor pertanian. Karena bagi saya sektor tambang bisa habis tapi sektor pertanian yakni yang pertama hasil produksinya bisa dipasarkan dimana pun dan kebutuhan semakin hari semakin banyak,”ungkapnya.

Pada masa pandemi Covid-19, Sutarmidji mengatakan Kalbar fokus pada peningkatakan di sektor pertanian  dan faktanya berhasil. Dimana hasil panen beras surplus tiga bulan kedepan 

“Alhamdulilah data yang ada di saya beras surplus untuk tiga bulan. Bakn beras hampir tidak menjadi komponen penyumbang implasi dalam dua tahun ini. Lalu tim pengendalian implasi Kalbar menjadi terbaik Se Kalimantan kemarin,”jelasnya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Kementan RI, sebab karena kratom menjadi tulang punggung 200 ribu masyarakat  Kalbar dengan SK Kementan yang sudah  memasukan kratom dalam jenis tanaman obat.

Kunjungan Panglima TNI dan Kapolri, Gubernur Sutarmidji Sampaikan Kiriman Vaksin ke Kalbar Rendah

“Mudah-Mudahan kedepan kratom tetap bisa mendapat legalitas untuk produksi obat karena kratom bisa menjadi obat penghilang rasa nyeri dan meningkatkan imun yang dibutuhkan masyarskat dalam masa pandemi,”ungkapnya.

Ia mengatakan sektor pertanian akan menjadi perhatian di jajaran Pemprov Kalbar. Banyak sekali program yang akan dibuat salah satunya meningkatkan sektor pertanian ini untuk mencegah kebakaran lahan. 

Dimana dengan cara membuka lahan dengan membakar sudah berkurang dan diubah dengan mekanisasi alat pertanian. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved