Stok Pertalite Aman, Beberapa SPBU Tidak Menjual Pertalite, Ini Penjelasan Pertamina

Dia mengatakan untuk saat ini konsumen tidak perlu khawatir jika di beberapa SPBU Kota Pontianak bahan bakar pertalite tidak tersedia. Ia menambahkan

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Pengendara motor dan mobil mengantri di salah satu SPBU di Kota Pontianak, Senin 30 Agustus 2021. 

“Jadi dengan penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan seperti pertamax, diharapkan lebih membantu dari sisi lingkungan, untuk iklim, perubahan iklim lebih terjaga. Intinya kami lebih ingin mengedukasi masyarakat untuk aware terhadap penggunaan bahan bakar ramah lingkungan,” ujarnya.

Pemprov Kalbar Berikan Bantuan 12 Unit Ambulance Transport Infeksius dan 92 Unit Oxygen Concentrator

Sementara itu, menurut Farid Akbar pendistribusian bahan bakar pertamax masih aman.

“Stoknya aman, stoknya besar dan tinggi, tujuh hingga delapan hari. SPBU di Kota Pontianak rata-rata manual 800 L hingga 1 KL per hari. Begitu juga di daerah lain kurang lebih sama dengan Kota Pontianak,” tuturnya.

Dia berharap masyarakat tak usah khawatir sebab produk pertalite tetap tersedia di SPBU.

“Hanya saja bagi masyarakat yang belum mendapatkan pertalite di beberapa SPBU mungkin boleh untuk menggunakan pertamax bahan bakar yang ramah lingkungan,” tambahnya.

Mudah-mudahan, ucap Farid Akbar dengan adanya kesadaran masyarakat menggunakan bahan bakar ramah lingkungan in, Indonesia menjadi negara yang berperan terhadap isu ramah lingkungan di dunia.

Selain itu pula, lanjut dia, menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan dapat melindungi mesin

“Lebih hemat, bisa melindungi mesin, melindungi kendaraan dari korosi , membersihkan mesin, serta mampu memisahkan partikel-partikel air di dalam mesin.” katanya.

Satu di antara warga Pontianak, Komari mengaku rutin menggunakan bahan bakar pertalite untuk kendaraannya.

“Saya pakai pertalite, karena harganya lebih murah saja saat ini,” ujarnya ketika diwawancarai Tribun Pontianak, Senin 30 Agustus 2021.

Ia mengatakan bahwa sebelum ada pertalite ia menggunakan BBM jenis premium yang bersubsidi.

“Kita pasti beli yang murah, dulu waktu ada premium saya pakai premium lalu premium dihilangkan dan diganti pertalite,” katanya.

Komari berpendapat jika pembatasan pertalite diberlakukan oleh Pertamina maupun Pemerintah, maka perlu ada tahap-tahapan.

“Jangan langsung dihilangkan pertalite, jangan tiba-tiba harus pakai pertamax,” ucapnya.

Komari malanjutkan, jika pemerintah sudah mengambil kebijakan menggunakan BBM jenis pertamax maka sebagai warga mesti mentaati.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved