Stok Pertalite Aman, Beberapa SPBU Tidak Menjual Pertalite, Ini Penjelasan Pertamina

Dia mengatakan untuk saat ini konsumen tidak perlu khawatir jika di beberapa SPBU Kota Pontianak bahan bakar pertalite tidak tersedia. Ia menambahkan

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Pengendara motor dan mobil mengantri di salah satu SPBU di Kota Pontianak, Senin 30 Agustus 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sales Branch Manager 1 Pertamina Kalimantan Barat, Farid Akbar mengatakan stok pertalite di Pertamina Kalimantan Barat masih cukup banyak.

“Jadi sebagai informasi stok di Depot Pontianak ini stok pertalite sekitar 4200 KL,” ujarnya saat diwawancarai Tribun Pontianak, Senin 30 Agustus 2021.

Menurut Farid Akbar rata-rata penyaluran pertalite per hari mencapai 500 hingga 600 KL sehingga stok pertalite sebanyak 4200 KL tersebut dapat bertahan selama lima hari.

Dia mengatakan untuk saat ini konsumen tidak perlu khawatir jika di beberapa SPBU Kota Pontianak bahan bakar pertalite tidak tersedia. Ia menambahkan jika hal tersebut tidak ada kaitannya dengan kelangkaan pertalite.

“Terkait kondisi di beberapa SPBU di wilayah Kota Pontianak tidak menjual pertalite itu memang sebenarnya tidak ada kaitannya dengan kelangkaan,” ujarnya.

Kondisi di lapangan, kata Farid Akbar, bahan bakar jenis pertalite di beberapa SPBU masih tersedia.

“Pertalite saat ini aman-aman saja. Stok masih aman, di beberapa SPBU bahkan masih ada menjual stok pertalite,” katanya.

Farid Akbar mengungkapkan beberapa SPBU di Kota Pontianak dan pihak Pertamina sedang melakukan bentuk edukasi penggunaan produk lebih ramah lingkungan seperti pertamax.

“Sesuai anjuran pemerintah, ini adalah bentuk edukasi bagi masyarakat yang tadinya banyak menggunakan pertalite mulai menggunakan produk yang lebih ramah lingkungan seperti pertamax,” tuturnya.

Ia berujar Pertamina harus menyalurkan produk BBM yang ramah lingkungan salah satunya pada Sabtu dan Minggu.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sintang Dapat Bantuan Kontainer dan Gerobak Sampah dari Pertamina

“Momennya di hari Sabtu dan Minggu, dimana aktivitas masyarakat dalam penggunaan BBM tidak begitu tinggi,” katanya.

Menurut dia, terkait hal tersebut kondisi di lapangan konsumen masih kondusif karena sebagian konsumen di Kota Pontianak telah memilih pertamax.

“Mungkin ada satu, dua saja yang tanya ke SPBU kenapa pertalite tidak tersedia. Itu sebagian kecil, sebab sebagian sudah teredukasi menggunakan bahan bakar ramah lingkungan,” katanya.

Farid Akbar pun menjelaskan BBM yang tidak ramah lingkungan berpengaruh terhadap efek rumah kaca, polusi udara, perubahan iklim, dan tidak bagus untuk tubuh manusia.

Secara jangka panjang, imbuh Farid Akbar, bahan bakar tidak ramah lingkungan dapat merusak badan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved