BUAH yang Baik untuk Penderita Covid, Kandungan Vitamin C Buah Rukem Tinggi

Struktur tulang akan selalu kuat sekaligus mencegah penyakit osteoporosis hanya dengan mengkonsumi buah rukem secara teratur.

• Mengembalikan Tenaga

Buah rukem segar juga dipercaya bisa mengembalikan tenaga yang hilang dari tubuh sesudah bekerja keras.

Ini bisa terjadi karena dalam buah rukem terdapat jumlah energi 345 kj/100 gram sehingga tenaga akan kembali dengan cepat dan aman.

• Menyembuhkan Sariawan

Karena kandungan vitamin C tinggi yang ada dalam buah rukem, maka untuk anda yang sedang menderita salah satu penyakit mulut yakni sariawan juga bisa lebih sering mengkonsumsi buah rukem sehingga sariawan bisa lebih cepat sembuh.

• Meningkatkan Imunitas Tubuh

Vitamin C yang ada dalam buah rukem juga berguna untuk melindungi tubuh dari serangan infeksi dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka dan kebal terhadap virus, bakteri atau kuman penyakit.

Vitamin C ini juga sangat dibutuhkan tubuh untuk kolagen, protein dan struktur utama yang ditemukan pada jaringan ikat.

Dengan mengkonsumsi buah rukem, maka berbagai masalah luka pada tubuh bisa disembuhkan lebih cepat termasuk radang dan sakit kepala.

Vitamin C ini juga penting untuk mengontrol alergi tubuh terhadap demam sekaligus mengurangi kadar histamin yang akan menurunkan demam dengan

• Membantu Produksi Kolagen

Dengan tercukupinya tubuh akan vitamin C dari buah rukem, maka produksi hidorksilin dan juga hidroksiproin yang berfungsi untuk produksi kolagen.

Kolagen ini akan membuat struktur kulit menjadi lebih kencang, meremajakan kulit dan juga mencegah kulit keriput dan penuaan dini.

• Mencegah Pertumbuhan Sel Kanker

Sifat antioksidan yang ada dalam vitamin C di buah rukem ini juga bisa melindungi sel tubuh dari kerusakan dan juga mutasi DNA sehingga akan aman terlindungi dari sel kanker.

Vitamin C ini juga sekaligus akan membantu regenerasi vitamin E yang adalah antioksidan kuat.

Vitamin C pada buah rukem akan menyerang sel kanker dan menjaga kekebalan tubuh dari sel kanker berbahaya tersebut. (*)