Tingginya Tingkat Kebutuhan Obat, Beberapa Obat Anti Virus di Pontianak Terbatas

Bahkan demi untuk memastikan ketersediaan obat-obatan seperti antivirus pihaknya juga dibantu oleh Pemerintah Pusat.

Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Rokib
warga antre membeli obat dan vitamin di Apotek Agung Jalan Jl. Khw. Hasyim, Kelurahan Sungai Jawi Dalam, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu 31 Juli 2021. Warga berharap agar obat-obatan maupun vitamin bisa bersedia dan tidak langka di semua Apotek yang ada di kota Pontianak Kalimantan Barat. oki 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyampaikan, bahwa beberapa obat anti virus di Kota Pontianak Kalimantan Barat terbatas, bahkan dikatakannya dibeberapa apotek di Pontianak mulai tidak tersedia, Sabtu 31 Juli 2021.

Hal ini lantaran tingginya akan kebutuhan masyarakat maupun pasien covid-19 terhadap obat itu.

Bahkan demi untuk memastikan ketersediaan obat-obatan seperti antivirus pihaknya juga dibantu oleh Pemerintah Pusat.

Namun karena kebutuhan obat di Kota Pontianak meningkat secara drastis sehingga dengan cepat habis.

Antisipasi Kelengkaan Obat dan Tidak Panic Buying, Owner Apotek : Konsumen Wajib Bawa Resep Dokter

"Kalau obat ini, terutama obat-obat virus, ini yang sangat terbatas di apotek bahkan tidak ada. Dinas kesehatan kita membeli bahkan ke Departemen Kesehatan kamarin dibantu dua ribu, itu sebentar saja habis. Karena masyarakat yang isolasi mandiri (isoman) juga butuh obat," kata Edi Rusdi Kamtono.

Namun demikian, jika obat-obatan lainnya untuk saat ini masih tersedia seperti obat flu dan demam.

"Kalau vitamin, obat-obat flu, obat demam itu ada yang kita bagikan sekarang ini," katanya.

Untuk penyebab keterbatasan atau kelangkaan obat antivirus tersebut, dikatakannya bermacam-macam.

Untuk itu, pihaknya pun masih melakukan pengecekan di lapangan untuk mengetahui penyebab kelangkaan obat antivirus tersebut.

"Penyebab keterbatasan informasi dari apotek macam-macam, ada stok habis, kesusahan dari PBF (Pedagang Besar Farmasi) nya kosong. Terus masalah harga ada eceren tertinggi yang ditetapkan. Sehingga saya lagi mengecek juga," pungkasnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved