Pandemi Global Covid-19 Picu Lonjakan Akibat Varian Delta, Ini yang Harus Diwaspadai
Dilansir Reuters, Rabu 14 Juli 2021, Portugal adalah salah satu negara yang melaporkan kenaikan kasus yang didominasi oleh penularan Covid-19 varian D
Studi yang diterbitkan di jurnal Lancet menunjukkan bahwa varian Delta cenderung menyebabkan rawat inap dan kematian, terutama pada mereka yang belum menerima vaksinasi Covid-19.
• Harus Diwaspadai, Bahaya Covid-19 Varian Delta Cepat Menyebar Dengan Tingkat Keparahan Lebih
5. Vaksin melindungi dari varian Delta
Yale Medicine melaporkan, orang yang belum sepenuhnya divaksinasi, maka lebih berisiko mengalami Covid-19 parah yang disebabkan oleh infeksi varian Delta.
Di sejumlah negara bagian di Amerika Serikat dengan tingkat vaksinasi Covid-19 yang rendah menunjukkan lonjakan kasus Covid-19. Di antaranya di negara bagian Midwest dan Selatan seperti Missouri dan Arkansas.
Sebuah studi yang diterbitkan Imperial College London, Inggris, menunjukkan anak-anak dan orang dewasa di bawah usia 50 tahun yang tidak divaksinasi, sedikitnya 2,5 kali lebih mungkin terinfeksi varian Delta.
Dalam analisis awal, dua dosis vaksin Pfizer atau Moderna tampaknya sekitar 88 persen efektif melawan penyakit dan 96 persen efektif melawan rawat inap dengan varian Delta, menurut Public Health England.
Sementara vaksin AstraZeneca, yang belum diizinkan untuk digunakan di AS, sekitar 60 persen efektif melawan penyakit dan 93 persen efektif mencegah rawat inap.
Vaksin Johnson & Johnson juga telah melaporkan kemanjuran dari vaksin dosis tunggal yang dikembangkannya, terhadap varian Delta, yang menurut para peneliti serupa dengan hasil AstraZeneca. (*)