Setiap Hari 100 Warga Pontianak Tertular Covid-19, Edi Kamtono: Lebih Banyak Klaster Keluarga
Saat ini Kota Pontianak berada di zona merah, skornya 1,4. Artinya, tingkat ketertularan masyarakat sudah tinggi rata-rata di atas 100 per hari,
Perketat PPKM
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta seluruh pemerintah daerah (pemda) menerapkan pengetatan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.
Hal itu berkaitan dengan status risiko Covid-19 di beberapa daerah yang mengalami peningkatan.
Sutarmidji mengungkapkan, Kota Pontianak kini telah berzona merah Covid-19.
Sedangkan, 11 kabupaten kota berada di zona oranye dan hanya dua kabupaten di zona kuning. Maka dari itu, ia meminta seluruh pemda melakukan pengetatan PPKM mikro.
“Saya mengimbau agar pemda lebih ketat menerapkan PPKM Mikro dan masyarakat jangan keluar rumah jika tak penting,” pinta Midji akun resmi Facebook miliknya, Selasa 29 Juni 2021.
Tak hanya itu, Midji mengatakan angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit sudah mencapai 74 persen. Ia berharap, program dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 dapat terus dilakukan.
“Percepat vaksin, lakukan tracing dan testing, serta jika anda positif minta obat di puskesmas gratis. Jika ada gejala tidak enak di badan segera ke puskesmas dan minta swab,” tegasnya.
Data zona risiko Covid-19 Provinsi Kalbar yang dikeluarkan oleh Diskes Kalbar per 27 Juni 2021 memang menggambarkan Kota Pontianak masuk pada zona merah. Sedangkan, 11 daerah lainnya berada di zona oranye.
• Pandemi Covid-19 Belum Mereda, Bupati Sanggau Ingatkan Masyarakat Terus Jaga Imun Tubuh
Kesebelas daerah tersebut adalah Kabupaten Kubu Raya, Kapuas Hulu, Sambas, Sanggau, Landak, Mempawah, Sekadau, Bengkayang, Kota Singkawang, Melawi, Sintang. Adapun dua daerah yang berada di zona kuning hanya Kabupaten Kayong Utara dan Ketapang.
Lebih lanjut, Midji menegaskan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kalbar terus melakukan upaya pengendalian serta pencegahan penularan virus corona di tengah masyarakat.
Selain mencegah penularan, Ketua Satgas sekaligus Gubernur Kalbar menerangkan upaya yang dilakukan saat ini adalah mencegah dampak fatalnya pasien yang terinfeksi virus tersebut.
Pencegahan serta pemutusan rantai penularan Covid-19 harus dilakukan bersama-sama. Ia meminta seluruh kepala daerah kabupaten/kota untuk lebih peduli serta bersinergi dalam penanganan.
Per hari Selasa kemarin, Sutarmidji menyampaikan keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Kalbar mencapai angka di atas 70 persen.
Angka ini tentu sangat memprihatinkan apabila terus melonjak, sebab bisa saja rumah sakit kewalahan dalam menanganinya sehingga memberikan dampak begitu fatal. "Angka keterisian rumah sakit atau BOR sudah diatas 70 persen, angka ini sangat tinggi," ucap Sutarmidji.
Seiring meningkatnya pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tentu memerlukan peralatan medis yang memadai. Selain itu, ketersediaan alat bantu pernafasan ventilator juga masih terbatas.
Midji meminta pada perusahaan pemasok oksigen di Kalbar memprioritaskan pasokan oksigen di rumah sakit.