Dinas Kesehatan Kalbar Mulai Vaksinasi Massal, Harisson: Prioritas Usia 40 Tahun ke Atas

Harisson juga menilai, faktor lain rendahnya capaian vaksin karena banyak masyarakat yang masih belum mau menerima karena merasa khawatir.

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferryanto
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson saat menjalani penyuntikan Vaksin Covid 19 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Masyarakat dengan umum usia 40 tahun ke atas mendapatkan prioritas vaksinasi yang dilakukan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kalbar.

Vaksinasi massal dilakukan selama tiga hari, 17-19 Juni 2021, di Kompleks Olahraga Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kota Pontianak. Dijelaskan, vaksinasi akan berlangsung mulai pukul 08.00 WIB-16.00.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kalbar, Harisson menjelaskan, program ini dilakukan dalam upaya percepatan vaksinasi di Kalbar. Adapun total stok vaksin di Kalbar hingga Rabu (16/6) kemarin dapat menyasar lebih dari 147 ribu orang.

Rinciannya, stok vaksin yang dimiliki Diskes Kalbar melalui Aplikasi Biofarma sekitar 10.151 vial atau sasaran sebanyak 100.510 orang. Sedangkan, stok vaksin lainnya berada di instalasi gudang farmasi kabupaten kota sebanyak 4.745 vial, dan bisa melakukan vaksinasi terhadap 47.450 orang.

Capaian Vaksinasi di Kalbar Masih Rendah, Satgas Provinsi Lakukan Vaksin Massal di Kabupaten Kota

“Inilah yang akan kita lakukan keroyokan sinergi antara provinsi sampai kabupaten kota bersama Polda dan Kodam untuk bersama melakukan vaksinasi massal,” jelasnya, Rabu 16 Juni 2021.

Namun, ia mengingatkan pada masyarakat di Kalbar yang akan mengikuti vaksinasi massal harus terlebih dahulu mendfatar secara online melalui link http://bit.ly/vaksinasi40tahunkeatas.

Adapun syaratnya, masyarakat umum usia 40 tahun ke atas, membawa KTP, telah mendaftar di link pendaftaran dan sesuai jadwal imunisasi yang dimuat pada web Diskes Kalbar.

“Jika sasaran usia 40 tahun ke atas sudah berkurang, kita buka untuk umum usia 30 tahun, lalu 18 tahun ke atas. Pada pelaksanaan tetap harus menerapkan prokes Covid-19,” ujarnya.

Hingga Juni, diungkapkan, ada 10 provinsi yang capaian vaksinasinya rendah, termasuk Kalbar. Sehingga, pihaknya melakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi.

“Jadi mulai besok (hari ini-red) Diskes Kalbar bersama Polda dan Kodam XII TPR akan melasanakan vaksinasi massal. Gabungan ini sampai ke kabupaten kota seperti Polres dan Kodim,” katanya.

Harisson juga berharap, Diskes kabupaten kota dapat bekerjasama dengan Polres dan Kodim di daerah masing-masing untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi.

“Kemenkes tidak lagi membatasi umur, jadi kalau selama ini capaian kita rendah dan lama karena berpatokan pada umur. Jadi hanya melakukan vaksinasi terhadap nakes, lansia dan pelayan publik,” ujarnya.

Dewan Sekadau Apresiasi Vaksin Lansia, Minta Masyarakat Tak Kendor Prokes

Ia menilai, rendahnya capaian vaksinasi di kabupaten kota karena akses masyarakat terhadap sentra vaksinasi yang masih jauh terletak di kabupaten kota dan kecamatan.

“Sehingga masyarakat di desa tidak bisa mengakses pelayanan vaksinasi. Maka untuk itu, kita minta bantuan Polsek, Kodim sampai Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk melakukan tugas mobilisasi di masyarakat menuju tempat sentra pelayanan vaksinasi,” harapnya.

Harisson juga menilai, faktor lain rendahnya capaian vaksin karena banyak masyarakat yang masih belum mau menerima karena merasa khawatir.

“Kondisi ini dipicu karena banyaknya hoaks yang disebarkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Padahal, selama ini vaksin ini sudah kita buktikan aman,” ujarnya.

Sampai saat ini, diungkapkan di Kalbar sudah melakukan vaksinasi terhadap 180.877 orang. Dikatakan, efek samping vaksin yang ringan dijumpai pada orang yang jumlahnya sangat kecil persentasenya.

Sanksi Administratif
Lebih lanjut, Harisson mengungkapkan, sasaran penerima vaksinasi Covid-19 dapat dikenakan sanksi administratif berupa penundaan atau penghentian pemberian jaminan sosial atau bantuan sosial jika menolak divaksin.

Kemudian, dijelaskan, mereka juga dapat dilakukan penundaan atau penghentian layanan administrasi pemerintahan dan atau denda.

Ia menjelaskan, semuanya sudah tertera dalam peraturan Presiden RI Nomor 14 tahun 2021 tentang perubahan atas Peraturan Presiden RI Nomor 99 tahun 2020 tentang Pengadaan dan Pelayanan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

“Jadi mumpung pemerintah memberikan vaksinasi gratis silakan dilakukan, bukan tidak mungkin Peraturan Presiden ini akan dijalankan untuk mengurus admintrasi pemerintah,” tegasnya.

Harisson menjelaskan, untuk keluar dari pandemi Covid-19, pemerintah telah membuat program vaksinasi masyarakat. “Jadi tidak mungkin pemerintah mencelakakan masyarakatnya seperti yang diceritakan dan yang beredar di masyarakat,” imbuhnya.

Percepatan vaksinasi juga terus dilakukan beberapa daerah. Di Kota Pontianak, Kepala Diskes Pontianak, Sidiq Handanu menyampaikan, setiap harinya ditargetkan 2-3 ribu suntikan diberikan kepada masyarakat.

Dari jumlah target setiap harinya itu menyasar kepada lansia dan termasuk pra lansia maupun pelayanan publik. Kendati demikian, Handanu mengungkapkan, bahwa memang dalam aplikasi belum ada kelompok pralansia, sehingga untuk pralansia masuk katagori masyarakat atau kelompok umum.

"Jadi salah satu upaya kita untuk mengurangi transfusi virus, maka kita mempercepat proses vaksinasi di Kota Pontianak. Walaupun pengendalian pandemi Covid-19 tidak semerta-merta hanya dengan vaksinasi. Tapi pasti ada dampaknya dalam pencegahan penyebaran covid-19. Maka kita mempercepat dan memperluas pelayanan vaksinasi yang sebenarnya target vaksinasi umur 18 tahun ke atas," ungkapnya.

"Dan kini menyasar ke pralansia, tapi memang kita belum bagi kelompok. Karena dari KPC PEN itu belum ada kelompok pralansia. Hanya saja kita menargetkan dalam sehari itu sebanyak 2-3 ribu orang divaksin," imbuhnya.

Handanu mengatakan, dari jumlah yang ditargetkan itu pernah mencapai dan bahkan pernah melebihi dari target yakni 3.500 sehari.

Kendati program vaksinasi diupayakan secepat mungkin selesai sesuai dengan yang ditargetkan, namun Handanu mengatakan, tak terlepas dari penyesuaian dengan jumlah dropping vaksin dan juga sumber daya yang ada. "Kita berdayakan vaksin cepat, tapi kualitasnya kurang maksimal. Percuma juga," katanya.

Vaksinasi di Kota Pontianak pada 2021 ini ditargetkan oleh pemerintah pusat sebanyak kurang lebih 90 ribu orang. Sedangkan jumlah penduduk di Kota Pontianak sebanyak kurang lebih 600 ribu jiwa.

Kemungkinan akan ditambah, karena dikatakan program vaksinasi ini kemungkinan sampai 2022. Adapun capaian vaksinasi, disebutkan Handanu sudah mencapai 60,396 ribu suntikan pertama dan 43,088 suntikan kedua. "Jika dilihat dari presentasenya sudah mencapai 66 persen," ujarnya.

Dari jumlah yang ditargetkan itu, Handanu menjelaskan secara rinci capaian vaksinasi selama enam bulan berjalan. Dimana untuk vaksinasi yang menyasar kepada tenaga kesehatan (nakes).

Dari jumlah yang ditargetkan sekitar 5 ribu. Sedangkan yang sudah divaksin sebanyak 6 ribu untuk vaksinasi pertama dan untuk vaksinasi kedua lebih dari 5 ribu.

Kemudian untuk pelayanan publik di Kota Pontianak, disebutkan Handanu, sudah sebanyak 42 ribu yang sudah divaksin tahap pertama dan vaksinasi kedua sebanyak sebanyak 26 ribu dari jumlah yang ditargetkan oleh pemerintah pusat sebanyak 38 ribu orang.

Sedangkan hingga saat ini capaian yang masih rendah adalah vaksinasi kepada lansia, dimana dari jumlah 50 ribu yang ditargetkan yang tercapai baru sekitar 13 ribu orang atau sekitar 24 persen. "Padahal lansia adalah salah satu sasaran paling prioritas untuk divaksin," ungkapnya.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, satu di antaranya adalah kemungkinan tidak ada yang mengantar lansia untuk vaksin ke fasilitas kesehatan seperti Puskesmas. Untuk itu, pihaknya berharap kepada seluruh masyarakat atau semua pihak agar ikut serta mensukseskan program vaksinasi ini.

"Kita beberapa kali sudah melakukan komunikasi dan evaluasi bahwa faktornya adalah tidak ada yang ngantar. Maka harus ada yang mengantar. Sementara jika kita lakukan Vaksinasi door to door tidak bisa, karena vaksinastor kita terbatas. Sedangkan untuk satu rumah saja bisa habiskan waktu satu jam. Kemudian jaringan internetnya. Maka diharapkan ada relawan untuk mengajak lansia ke tempat vaksinasi," ungkapnya.

Sentra Pelayanan
Untuk itu, demi mempercepat sasaran program vaksinasi itu, Diskes Pontianak membuka pos sentra pelayanan vaksinasi massal.

"Selain di 23 Puskesmas di Kota Pontianak. Kita juga buka pos pelayanan sentra vaksinasi massal yakni di GOR Pangsuma, Restoran Pondok Kakap dan Bakti Suci," ujarnya.

Meskipun demikian, Handanu mengatakan untuk sasaran vaksinasi memang dilakukan secara kluster untuk menghindari kerumunan.

"Kita lakukan secara Kluster, karena dengan Kluster ini bisa memperlancar vaksinasi sehingga tidak berkerumun," ujarnya.

Proses percepatan vaksinasi juga dilakukan di Sekadau. Warga terlihat antusias mengikuti program vaksinasi Covid-19 bagi lansia yang menyambangi Puskesmas Sekadau Hilir sejak pagi hari, Rabu 16 Juni 2021.

Program vaksinasi Covid-19 bagi lansia di Kabupaten Sekadau, khususnya Puskesmas Sekadau Hilir telah berjalan sejak 15 Juni kemarin. Antusiasme masyarakat pun terlihat dengan banyaknya warga yang mengantarkan para lansia untuk menerima vaksin Covid-19 tersebut.

Kepala Puskesmas Sekadau Hilir, Slamet Subagyo mengatakan untuk Rabu saja sudah ada 120 orang lansia beserta pengantarnya yang menerima vaksin. Para pengantar lansia juga akan mendapatkan reward yakni vaksin Covid-19 jika bisa mengantarkan 2 orang lansia.

Ditargetkan, nantinya seluruh lansia di wilayah kerja Puskesmas Sekadau Hilir dapat menerima vaksin. Sehingga penyebaran virus Covid-19 dapat ditekan.

"Mudah-mudahan kita bisa mencapai target 100 persen lansia di Kabupaten Sekadau bisa di vaksin, khususnya di wilayah Kecamatan Sekadau Hilir," ujar Slamet.

Melihat antusiasme masyarakat terhadap vaksin cukup besar, Slamet menilai kesadaran masyarakat juga cukup tinggi akan pentingnya vaksin. Sehingga diharapkan vaksinasi dapat berlanjut dengan baik hingga hari-hari berikutnya.

Untuk pelayanan vaksinasi, dikatakannya pihak Puskesmas telah membagikan dua tim. Tim pertama bertugas di Puskesmas, dan tim kedua yang turun ke lapangan untuk menjemput lansia-lansia yang tidak dapat langsung ke Puskesmas sesuai jadwal yang telah disosialisasikan kepada masyarakat.

"Untuk efek setelah divaksin, Kipi dari vaksinasi ini belum ada. kita sengaja menambahkan waktu observasi lebih dari 30 menit untuk memastikan lansia yang sudah divaksin baik-baik saja," lanjutnya.

Diharapkan, setelah mengikuti program vaksinasi Covid-19, imunitas para lansia tersebut dapat meningkatkan dan mengurangi besarnya resiko terpapar virus Covid-19.

Terpisah, Plt Kepala Diskes Sekadau, Henry Alpius mengatakan, sasaran vaksinasi Covid-19 Juni adalah 4.280 dosis vaksin. Adapun prioritasnya di wilayah Kecamatan Sekadau Hilir 2.280 dosis.

Sekadau Hulu 1.000 dosis, dan Belitang Hilir 1.000 dosis dengan sasaran lansia, penyandang disabilita dan tenaga pendidik. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved