Launching Kampong Sotong Pangkong di Jalan Merdeka, Edi Kamtono: Rasa dan Sensasinya Memang Beda

Yang membedakan dari sambalnya, ada sambal kacang dan sambal ebi, tapi tergantung selera juga,

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Wali Kota Pontianak Launching Kampong Sotong Pangkong di Jalan Merdeka, Gang Murai, Kelurahan Mariana, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu 11 April 2021. 

Namun pada bulan Ramadan nanti, dirinya akan berjualan mulai pukul 19.00 hingga pukul 00.00 WIB.

Baca juga: Pedagang Sotong Pangkong Pontianak Ungkap Penghasilan Menurun Hingga 70 Persen Selama Pandemi

"Karena kalau di bulan puasa kan orang datang membeli itu setelah salat Tarawih, jadi kita buka sampai jam 12 malam," kata Mak Ida.

Mak Ida yang sudah delapan tahun berjualan sotong pangkong ini mengungkapkan, sebelum adanya pandemi Covid-19 penghasilan setiap harinya bisa mencapai Rp 1 juta rupiah. Namun selama pandemi menurun drastic hingga 70 persen.

"Penghasilan lumayan tergantung pembeli, tapi kalau sekarang pandemi ada Rp 300-an ribu. Kalau hari-hari sebelumnya capai Rp 1 juta. Karena sekarang kan konsumen tidak berani keluar beli karena pandemi, sehingga enggak ramai," ungkapnya.

Usai launching, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mensupport dan memfasilitasi para pelaku usaha kuliner sotong pangkong agar meningkatkan kualitas dan inovasi untuk produknya.

Menurutnya, sotong pangkong menjadi makanan khas Kota Pontianak selama 30 tahun yang lalu, tentu diharapkannya bisa menjadi daya tarik kepada para wisatawan, baik dari dalam maupun dari luar.

"Tidak hanya pada saat bulan Ramadan, tetapi juga pada bulan-bulan lainnya. Bagi mereka yang ingin mencicipi sotong pangkong, sentranya di Kelurahan Mariana, Jalan Merdeka Barat. Tidak hanya warga Kota Pontianak yang datang mencicipi, banyak juga warga dari luar yang penasaran dengan rasanya," jelas Edi Rusdi Kamtono.

Sotong pangkong yang menjadi ciri khas ini merupakan cumi kering yang dibakar dan dipipihkan menggunakan palu yang disajikan dengan sambal sehingga terasa lebih nikmat.

Menurutnya, dengan membuat berbagai varian sambal yang bermacam-macam akan memberikan alternatif pilihan bagi penikmat sotong pangkong.

Lantaran sotong pangkong ini memiliki rasa khas sedikit manis yang dilakukan dengan penyajian cepat dengan cara dibakar dan dipangkong.

"Ini yang kita kemas dari kualitas dan higenisnya sehingga berdampak kepada perekonomian. Jadi cara memakannya, rasanya, sensasinya memang beda dengan yang lain," ungkapnya.

Karena masih di tengah pandemi Covid-19, Edi mewajibkan para pedagang tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 secara ketat, mulai dari penyediaan tempat cuci tangan atau hand sanitizer dan tidak terlalu ramai

"Ketika dalam keadaan sedang tidak makan, sebaiknya tetap mengenakan masker. Jika protokol kesehatan ditaati, maka bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan ekonomi tetap bergerak," jelasnya.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Kadiskumdag) Kota Pontianak, Junaidi menyampaikan pihaknya akan terus berupaya untuk menjadikan usaha sotong pangkong menjadi penghasilan utama bagi masyarakat Kota Pontianak.

Ia mengatakan, sebelumnya sotong pangkong hanya menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved