Pedagang Sotong Pangkong Pontianak Ungkap Penghasilan Menurun Hingga 70 Persen Selama Pandemi
Setelah dilaunching, Pedagang Sotong Pangkong, Mak Ida sapaan akrabnya. Ia menyampaikan, bahwa dirinya berjualan Sotong Pangkong sejak 8 tahun lalu.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak telah melaunching Kampong Sotong Pangkong di Jalan Merdeka, Gang Murai, Kelurahan Mariana, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu 11 April 2021.
Setelah dilaunching, Pedagang Sotong Pangkong, Mak Ida sapaan akrabnya. Ia menyampaikan, bahwa dirinya berjualan Sotong Pangkong sejak 8 tahun lalu.
Pada setiap harinya ia berjualan pada pukul 19.00 hingga pukul 22.00 WIB. Namun pada bulan Ramadan nanti, dirinya akan berjualan mulai pukul 19.00 hingga pukul 00.00 WIB.
"Karena kalau di Bulan puasa kan orang datang membeli itu setelah shalat tarawih, jadi kita buka sampai jam 12 malam," kata Mak Ida.
Baca juga: Launching Kampong Sotong Pangkong, Wali Kota Pontianak Dukung Pelaku Usaha Kuliner
Ia mengungkapkan, sebelum adanya pandemi covid-19 penghasilan setiap harinya bisa mencapai Rp 1 juta rupiah.
Namun, ditangani pandemi covid-19, ia sampaikan ada penurunan, bahkan hingga mencapai 70 persen.
"Penghasilan lumayan tergantung pembeli, tapi kalau sekarang pandemi ada 300 an lah.
Kalau hari-hari sebelumnya capai 1 juta. Karena sekarang kan konsumen tidak berani keluar beli karena pandemi, sehingga enggak ramai," ungkapnya.
Ia mengaku, selama ia berjualan Sotong Pangkong masih belum ada bantuan dari pemerintah.
"Selama ini belum ada bantuan dari pemerintah. Tapi harapan saya supaya pembeli datang lagi, ramai lagi, ke jalan Merdeka Barat tapi tetap patuh protokol kesehatan," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Mardiana mengatakan, dirinya yang berjualan sejak 10 tahun silam.
Ia mengatakan ada beberapa perbedaan antara sotong pangkong yang dijualnya itu.
"Yang membedakan dari sambalnya, ada sambal kacang dan sambal ibi, tapi tergantung selera juga," katanya.
Ada beberapa varian harga yang dijualnya, mulai dari porsi yang kecil seharga Rp 15 ribu dan seharga Rp 30 ribu untuk porsi besar.
Ia mengatakan, penghasilan ditengah pandemi covid-19 ini dalam setiap hari kurang lebih Rp 300 ribu.
"Belum nampak sih, tapi orang-orang sudah mulai masuk. Tapi belum tau di Ramadan nanti. Tapi dalam satu hari tergantung, kalau sepi bisa 300 ribu, kalau agak ramai bisa 700 ke atas," katanya.