Gubernur Sutarmidji Sebut SMA/SMK Se-Kalbar Resmi Ditutup untuk Belajar Tatap Muka
Dikatakannya bahwa jumlah ditemukan kasus positif terhadap guru cukup banyak. Apabila guru tidak bisa disiplin maka akan beresiko saat belajar tatap m
Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji mengatakan pembelajaran tatap muka di SMA/SMK Se-Kalbar sudah resmi ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Ia tidak ingin mengambil resiko yang membahayakan pra guru dan siswa karena dari hasil swab pcr guru dan swab antigen siswa dibeberapa sekolah ditemukan kasus konfirmasi covid-19.
“Saya tidak ambil risiko beberapa sekolah yang kita jadikan sampel ternyata hasil PCR gurunya hampir disemua skolah ada yang positif, malah ada yang muridnya tidak ada yang positif,” ujar Sutarmidji kemarin.
Dikatakannya bahwa jumlah ditemukan kasus positif terhadap guru cukup banyak. Apabila guru tidak bisa disiplin maka akan beresiko saat belajar tatap muka.
Baca juga: Gubernur Sutarmidji Sebut 28 Korporasi Terlibat Karhutla di Kalbar, Berikut Wilayah Sebarannya
Sebelumnya SMA/SMK yang berada pada zona kuning diperbolehkan membuka sekolah sesuai persyaratan yang telah ditentukan.
Selain itu terhadap guru dilakukan swab dan 30 persen siswa dilakukan test swab antigen untuk memastikan kondisi kesehatan supaya belajar tatap muka aman.
Namun apabila ditemukan kasus konfirmasi di sekolah tersebut. Maka pembelajaran tatap muka akan langsung dihentikan.
Berdasarkan data penyebaran virus corona di kabupaten kota di Kalbar per 28 Februari 2021 bahwa Mempawah, Landak, Kota Pontianak berada di zona oranye.
Selain itu 11 kabupaten kota lainnya berada di zona kuning yakni Ketapang, Sambas, Sekadau, Sanggau, Kubu Raya, Kota Singkawang, Melawi, Bengkayang, Sintang, Kapuas Hulu dan Kayong Utara. (*)