Gubernur Sutarmidji Sebut 28 Korporasi Terlibat Karhutla di Kalbar, Berikut Wilayah Sebarannya
Jadi yang Karhutla di Pontianak itu sudah saya minta kepada Pak Wako untuk segel dan melarang penggunaan lahan selama lima tahun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Hingga Kamis 4 Maret 2021 terdapat 28 korporasi di Kalbar yang diduga terlibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Pernyataan itu disampaikan langsung Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji. Kebakaran tersebut terjadi di lahan konsesi masing-masing perusahaan.
Sutarmidji mengatakan, dari 28 perusahaan ini, konsesi perusahaan yang banyak terjadi Karhutla berada di wilayah Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, dan Ketapang.
“Update saat ini sudah ada 28 korporasi tersebar hampir di seluruh wilayah di Kalbar dan paling banyak di Kubu Raya, Mempawah, Ketapang,” ujar Sutarmidji usai menjadi pembicara Seminar Kepemimpinan di Hotel Aston Pontianak, Kamis 4 Maret 2021.
Ia mengatakan, dari data 28 korporasi tersebut rata-rata dari perusahaan perkebunan dan kehutanan. Sementara itu, ada satu perusahaan properti yang terlibat Karhutla di Kota Pontianak.
“Jadi yang Karhutla di Pontianak itu sudah saya minta kepada Pak Wako untuk segel dan melarang penggunaan lahan selama lima tahun. Jadi ada yang sudah ada izin. Saya suruh cabut izinnya dan sudah dicabut,” tegas Sutarmidji.
Baca juga: Antisipasi Karhutla, Pemdes Setawar Gelar Rakor bersama Sejumlah Stakeholder Terkait
Ia menegaskan, walaupun sudah turun hujan, namun 28 perusahaan yang mempunyai titik api di lahan konsesinya akan terus ditangani dan harus dijatuhi sanksi agar jera.
“Jadi jangan hanya masyarakat kecil yang bakar kena sanksi tapi yang besar didiamkan itu tidak adil,” ungkapnya.
Dikatakan Midji, leading sector penangannya ada di perkebunan dan LHK. Sutarmdiji juga sudah melapor ke BNPB serta Kementerian Kehutanan RI terkait Karhutla di Kalbar.
“Kalau untuk proses penemuan titik api kita punya satelit dan sudah terlihat ada di koordinat perusahaan itu. Saya tidak mau. Siapaun dia yang membakar, yang jelas titik api ada di koordinat perusahaannya,” tegasnya.
Ia menegaskan, akan terus mendalami kasus Karhutla tersebut. Meskipun titik api tidak ada lagi, namun proses akan tetap dilanjutkan.
“Kalau misal dia bilang tidak bisa mengawasi karena area tersebut belum ditanam, saya tetap tidak mau tahu. Kalau dia berani mengusulkan banyak konsesi lahan harusnya dia bisa jaga,” pungkasnya.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar Heronimus Hero mengatakan, sebanyak 28 korporasi tersebut baru terindikasi terjadi kebakaran hutan dan lahan berdasarkan data hotspot citra satelit.
“Jadi kita langsung analisis berdasarkan peta perizinan yang kita punya, memang ada ditemukan. Jadi setiap hari kami lapor ke Pak Gubernur data hotspot seperti hari ini tidak ada titik api,” ujarnya.
Baca juga: Polres Kubu Raya Bersama Forkopimda Tetapkan 6 Lahan Dalam Pengawasan Terjadinya Karhutla
Dikatakannya data 28 korporasi tersebut yang terindikasi terjadi Karhutla di konsesi masing-masih.