Dialog Secara Virtual, Masyarakat Dusun Pampang Ungkap Dambakan Listrik
Sambil menghitung, Mikael mengatakan dari 8 Desa di Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak, ada 3 dusun atau 37 persen belum tersentuh listrik, termasuk
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Masyarakat di Dusun Pampang Kabupaten Landak mendambakan aliran listrik.
Hal ini terungkap saat Anggota Komite II DPD RI, Christiandy Sanjaya melakukan dialog melalui zoom meeting dengan satu diantara tokoh Dusun, Ev. Mikael Handoyo, Selasa 2 Maret 2021.
Pampang merupakan nama Dusun. Dusun ini ada di Desa Anik Dingin, Kecamatan Menyuke letaknya tidak jauh dari jalan besar antar Kecamatan.
Pampang, Sekitar 9 Km dari kota Kecamatan Menyuke.
Meski dekat dengan pusat kota kecamatan, namun listrik hingga kini belum masuk.
"Kami belum merdeka karena listrik belum masuk ke Dusun kami pak," ungkap Ev. Mikael Handoyo saat berdialog dengan Christiandy.
Sambil menghitung, Mikael mengatakan dari 8 Desa di Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak, ada 3 dusun atau 37 persen belum tersentuh listrik, termasuk Dusun Pampang.
Pernyataan tokoh tersebut apa adanya, saat menjawab pertanyaan Christiandy Sanjaya soal listrik atau sumber daya energi di desanya.
Persoalan kelistrikan erat kaitannya dengan tugas sebagai anggota Komite II mengawasi pelaksanaan UU Nomor 30 Tahun 2009.
Baca juga: Sistem Wick Anti Gagal, Pdt Jandoko Diapresiasi Christiandy Sanjaya
Mikael menyebutkan mereka yang mampu mengharapkan mesin genset untuk penerangan.
Tentu hal ini tidak memungkinkan anak-anak di desa belajar secara on line atau sekolah dari rumah. Listrik tidak ada, apalagi fasilitas online di desa-desa sangat sulit.
Christiandy kemudian menanyakan soal budidaya tanaman dalam hal ini UU No. 12 Tahun 1992.
Mikael Handoyo ungkapkan bahwa pekerjaan utama masyarakat adalah menorah karet, sementara sumber pendapatan lain yakni budidaya padi sawah, hasil perkebunan sawit serta sebagai buruh kebun sawit.
Tantangan di bidang pertanian, khususnya budidaya padi Sawah yakni perlu sentuhan teknologi dan perubahan pola kerja usaha tani.
Sebab usaha ini masih dikerjakan secara manual. Pengunaan metode intensifikasi seperti gunakan mesin mengolah lahan secara baik belum dilaksanakan.