DPRD Bentuk Tim Investigasi Terkait KMP Bili Terbalik di Penyeberangan Perigi Piai Kabupaten Sambas
Tidak ada korban jiwa, namun beberapa penumpang yang mengalami luka ringan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - DPRD Kabupate Sambas segera membentuk tim investigasi untuk mencari tahu penyebab terbaliknya KMP Bili, di Penyeberangan Perigi Piai Kecamatan Tekarang, Sabtu 19 Februari 2021 kemarin.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Sambas, Lerry Kurniawan Figo.
"Kita minta segera bentuk tim investigasi terkuat kecelakan ini. Karena setiap pemyelanggara pelayanan publik harus mematuhi standar pelayanan minimal," jelas Lerry Kurniawan Figo, Senin 22 Februari 2021.
Kata Figo, dalam memberikan pelayanan dan juga dalam hal penyelenggaraan angkutan umum mestinya kata dia, harus mematuhi asas kepatutan dan keamanan.
"Ada asas kepatutan dan asas keamanan yang harus diperhatikan. Jika melanggar harus ada sanksi bagi pelaksana, sesuai dengan UU penyelenggaraan pelayanan publik," kata Lerry Kurniawan Figo.
Baca juga: Selidiki Penyebab Terbaliknya KMP Bili, Kapolres Sambas Sebut Sudah Periksa 15 ABK dan Nahkoda Kapal
Selanjutnya kata Figo, dia meminta agar penyeberangan di Tebas-Tekarang itu bisa segera normal. Dan pelayanan publik itu bisa segera beroperasi kembali, guna efektivitas dan efisiensi.
"Harapan kita, secepatnya di normalkan kembali, penyeberangan dengan kapal Fery yang standby melayani penyeberangan Kecamatan Tebas dan lainnya di sini. Sehingga mobilitas angkutan dan pelayanan dapat berjalan dengan efektif dan efisien," tutur Lerry Kurniawan Figo.
"Tidak bolah lagi hanya ada satu fery karena jalur Tebas dan Tekarang intensitas angkutannya sangatlah tinggi," tutupnya.
Anggota DPRD Sambas lainnya dari Partai Perindo, Budiono meminta kepada pihak Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) (ASDP) dan pihak terkait lainnya untuk segera bertindak cepat dalam menangani persoalan tenggelamnya KMP Bili ini.
Meski diakuinya sebagai musibah, namun ini juga harus disikapi segera karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Kita anggap ini musibah, kita patut bersyukur karena tak ada korban jiwa. Namun dampak yang ditimbulkan sangat parah karena dengan berhentinya penyeberangan akan menganggu aktifitas, mobilitas dan kegiatan ekonomi masyarakat. Karena jalur penyeberangan putus," ujar Budiono.
"Sekarang untuk kendaraan roda empat harus melintas melalui penyeberangan Teluk Keramat, dan masyarakat mengangkut hasil pertanian dan perdagangan harus mutar ke sana dulu," katanya.
Baca juga: 79 Penumpang dan 15 Awak KMP Bili Yang Tenggelam Selamat, Ada Puluhan Kendaraan di Dalam Kapal
Hal ini ungkap Budiono, pasti akan memakan waktu dan biaya operasional yang semakin tinggi.
Oleh karenanya, dia minta ASDP selaku pemilik dan pengelola kapal agar bisa segera melakukan evakuasi terhadap kapal yang tenggelam.
"Kita minta pihak ASDP segera mengevakuasi kapal yang tenggelam dan mendatangkan kapal feri baru sehingga kegiatan pelayanan publik bisa berjalan normal," jelasnya.
Terlepas dari itu kata Budiono, hak-hak korban yang menjadi penumpang KMP Bili, juga harus segera di penuhi. Dalam hal ini kata dia, berkenaan dengan aspirasi kecelakaan dan kerugian.
"Kita harapkan semua diganti sesuai dengan peraturan yang berlaku," tutupnya.
Sementara PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyampaikan 72 orang penumpang dan 15 kru KMP Bili selamat dalam insiden kapal terbalik. Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan sesaat setelah kejadian ASDP Cabang Pontianak segera melakukan koordinasi dengan regulator dan mitra kerja setempat, khususnya KSOP Kelas IV Sintete dan tim SAR untuk segera melakukan evakuasi para penumpang.
"Kami memohon maaf atas insiden yang terjadi saat ini, adapun perkembangan informasi akan kami laporkan secara berkala. Dan terima kasih atas doa dan perhatian semua pihak," tutur Shelvy
Kepala KSOP Kelas IV Sintete, Yuli Indrawanto menyatakan bahwa KMP Bili mengalami insiden pada Sabtu, 20 Februari 2021 sekitar pukul 14.00 WIB.
Pihaknya langsung merespon insiden tersebut setelah mendapat laporan dengan menurunkan Quick Response Team (QRT).
"Tidak ada korban jiwa, namun beberapa penumpang yang mengalami luka ringan. Semuanya langsung dievakuasi dan ditangani di Puskesmas Tekarang," katanya.
Muatan KMP Bili yang terbalik, yakni ada 11 mobil truk bermuatan pasir dan batu giling, satu mobil bengmel dan satu buah mobil pribadi. Kemudian ada 40 sepeda motor yang enam di antaranya dapat diselamatkan.
Asuransi Kerugian
BUPATI Sambas Atbah Romin Suhaili mengatakan informasi yang diterima terkait kerugian barang bawaan para penumpang nantinya akan ditanggung pihak asuransi, sebagaimana mekanisme yang berlaku.
"Untuk kerugian barang bawaan akan diganti. Sementara itu untuk kendaraan yang bisa diselamatkan akan diperbaiki sama seperti sebelumnya oleh pihak asuransi," kata Atbah saat konferensi pers (konpres) terkait dengan tenggelamnya KMP Bili, di ruang kerja bupati, Senin 22 Februari 2021.
Bupati Sambas menyampaikan tidak ada korban jiwa dari kecelakaan KMP Bili, namun memang ada beberapa yang mengalami cidera ringan dan sudah mendapatkan perawatan di Puskesmas Tekarang.
"Untuk berobat dibiayai pihak Jasa Raharja. Apabila ada yang harus dirujuk ke RSUD Sambas dan lainnya asuransi juga bersedia melakukan pembiayaan," sambungnya.
Disampaikan Bupati, untuk arus lalu lintas kendaraan sekarang di alihkan ke penyeberangan Tanjung Harapan - Teluk Kalong, Kecamatan Teluk Keramat, guna kelancaran mobilitas barang dan orang.
Pemerintah Kabupaten Sambas kata Atbah, juga mendorong pihak ASDP untuk bisa segera mengevakuasi KMP Bili, dari lokasi kecelakaan.
"Hal ini agar moda transportasi bisa normal kembali, dan tentu dengan kapal yang sediakan oleh ASDP. Kepada masyarakat baik yang menjadi korban, dan pengguna jalan agar dapat memaklumi serta bersabar sambil menunggu kapal pengganti datang," tutupnya.