Mulai 22 Februari 2021, Satu Kecamatan Satu Sekolah Laksanakan Belajar Tatap Muka

Edi Kamtono menambahkan, pembelajaran tatap muka ini secara bertahap akan terus diperluas apabila sekolah-sekolah yang ada di Kota Pontianak sudah sia

Penulis: Zulfikri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meninjau simulasi pembelajaran tatap muka akhir tahun 2020 lalu di SMP 1 Pontianak. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kota Pontianak berencana menggelar pembelajaran tatap muka di sekolah mulai Senin, Sabtu 20 Februari 2021.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, bahwa pembelajaran tatap muka untuk tahap awal akan dilaksanakan di enam SD dan enam SMP. Artinya, setiap kecamatan ada satu sekolah percontohan pembelajaran tatap muka.

Sekolah-sekolah yang terpilih, sudah siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Kita inginnya semua sekolah menerapkan tatap muka, tetapi kendalanya ada sekolah yang sudah siap dan ada yang belum siap terkait penerapan protokol kesehatan," tuturnya.

Edi Kamtono menambahkan, pembelajaran tatap muka ini secara bertahap akan terus diperluas apabila sekolah-sekolah yang ada di Kota Pontianak sudah siap menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Dinas Pendidikan Tunjuk 12 Sekolah Percontohan Pembelajaran Tatap Muka Masa Pandemi Covid-19

Ia berharap, sekolah-sekolah harus siap dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Kita juga mengantisipasi agar pembelajaran tatap muka yang akan dimulai nantinya tidak membuat kasus positif Covid-19 melonjak kembali," ungkapnya.

Dalam teknis pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah, lanjut Edi Kamtono, protokol kesehatan diterapkan secara ketat oleh masing-masing sekolah.

"Untuk jumlah siswa, separuh dari jumlah siswa di kelas. Secara bertahap kita terus akan melakukan evaluasi," imbuhnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak Syahdan Aziz mengatakan, jumlah yang sudah terdata sementara sebagai percontohan simulasi pembelajaran tatap muka setiap kecamatan satu SMP dan satu SD.

"Jadi secara total ada 12 sekolah. Untuk SMP khusus bagi kelas 9 dan SD kelas 6," terangnya.

Baca juga: Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono Minta Proses Hukum Pembakar Lahan

Syahdan mengharapkan, tahap awal pelaksanaan pembelajaran tatap muka berjalan lancar dan tidak menghadapi permasalahan sehingga bisa diperluas lagi bagi kelas-kelas di bawahnya dan untuk sekolah sudah dipersiapkan.

"Bahkan Satgas Disdikbud telah menilai layak atau tidak protokol kesehatan di sekolah tersebut," kata Syahdan.

Menurutnya, berdasarkan informasi dari kepala sekolah, sebanyak 80 persen orang tua siswa senang jika pembelajaran tatap muka dibuka.

Tentu tutur Syahdan, sekolah akan membuat surat pernyataan persetujuan dari orang tua siswa. Pihaknya, mempersiapkan sarana dan prasarana penerapan protokol kesehatan.

"Kemudian akan dinilai oleh Satgas Covid-19 Kota Pontianak layak atau tidaknya," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved