Angeline Fremalco Minta Pemprov Tinjau Ulang Wacana Peleburan Sejumlah UPT di Kalbar

Hal ini diminta oleh legislator dapil Landak ini menyikapi terkait beredarnya wacana ada 10 UPT dilebur.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Anggota DPRD Kalbar Angeline Fremalco. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Angeline Fremalco meminta pihak eksekutif meninjau ulang pengajuan beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang akan dilebur dan dihilangkan.

Hal ini diminta oleh legislator dapil Landak ini menyikapi terkait beredarnya wacana ada 10 UPT dilebur.

"Sebenarnya saya maupun kita semua di DPRD tentu setuju dengan niat baik Gubernur. Mungkin ada pertimbangan beliau kenapa ada UPT yang digabung, ada UPT yang hilang atas pertimbangan-pertimbangan, saya yakin dan percaya pasti dengan dasar penghematan anggaran agar tepat sasaran dan sebagainya," kata Angeline, Kamis 4 Februari 2021.

Kalbar Masih Kekurangan 3.049 Guru untuk SMA dan SMK, Ini Rinciannya Menurut Kadisdikbud Sugeng

"Hanya saja ada beberapa UPT yang sebenarnya sangat penting dan jika dilebur banyak kerugian yang didapat daripada keuntungan, satu diantaranya UPT Kesehatan Hewan, Kesmavet dan Klinik Hewan. Inikan tadinya sendiri," ujarnya

"Kemudian ada UPT Pembibitan Ternak dan Pakan Ternak, wacananya akan digabung, kelihatannya memang simpel dan sederhana, tapi banyak yang kita tidak tau sebenarnya. Menurut hemat saya jika digabung akan banyak ruginya," tambahnya.

Menurut Angeline, mesti dipertimbangkan ulang terkait konsekuensi UPT yang sudah terakreditasi dilebur, terlebih juga menghasilkan PAD.

"Ada UPT yang mungkin bisa dievaluasi, tapi ada juga yang jangan dilebur. Misalnya Kesmavet, ada PAD, dan banyak yang dihasilkan dari lab ini. Tidak mudah untuk mendapat akreditasi," katanya.

"Saya juga menyoroti UPT Taman Budaya, yang wacananya mau dilebur dengan museum, sepertinya terlihat sama, namunkan penting untuk pengembangan budaya," timpal Angeline yang juga Ketua Komisi I ini.

Lebih lanjut, ia pun menerangkan jika ada UPT yang digabung dikhawatirkan kinerja yang selama ini maksimal tidak seperti sebelumnya.

"Yang lebih utama saya menyoroti UPT Keswan dan Pakan Ternak jangan di gabung, ini beban kerja mereka berat, jika gabung tidak akan terhandle, dan dirugikan masyarakat," ujarnya.

"Misalnya bibit ternak jika beli disini, misalnya bibit babi, diluar Rp. 2 juta, disini bisa Rp. 800 ribu. Kenapa di Kalbar tidak punya penyakit babi, termasuk rabies karena ada UPT ini pengendalian kesehatan hewannya sangat bagus," tuturnya.

Angeline pun menegaskan, ia memberikan saran dan masukan sebagai satu diantara fungsinya di DPRD yakni fungsi pengawasan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved