Tanggapi Respon Moeldoko, Herzaky: Lagi Pandemi Kok Memikirkan Pencapresan
Namun sebagaimana yang disaksikan bersama, lanjutnya, publik sudah mendengar langsung penjelasan dari KSP Moeldoko.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Try Juliansyah
Lebih lanjut, Herzaly juga menanggapi terkait Konferensi Pers para pelaku gerakan yang dilaksanakan pada siang kemarin.
"Mereka katanya berencana menjemput KSP Moeldoko sebagaimana menjemput Bapak SBY pada tahun 2004 sebagai calon presiden; lalu ada pelaku gerakan bernama Bapak Yus Sudarso, menyatakan Apa salahnya kami melakukan ini. Salahnya adalah upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah melalui Kongres Luar Biasa," jelas Herzaky.
"Dulu, hal itu tidak ada. Bapak SBY duduk sebagai Dewan Pembina. Jadi, kalau KSP Moeldoko mau menjadi Capres melalui Partai Demokrat, ya bikin Kartu Tanda Anggota dulu sebagai kader Partai Demokrat. Jangan tiba-tiba ingin menjadi Ketua Umum, apalagi melalui Kongres Luar Biasa. Itu saja sudah salah besar. Itu inkonstitusional," timpalnya.
"Pak Moeldoko itu siapa? Pak Moeldoko itu KSP, stafnya Presiden. Tugasnya sekarang membantu Presiden menyelesaikan pandemi dan krisis ekonomi. Jangan malah disibukkan untuk memikirkan pencapresan. Kasihan rakyat, lagi pandemi kok malah memikirkan pencapresan. Kasihan Presiden yang membutuhkan bantuan semua pihak untuk menangani krisis pandemi dan ekonomi," tegas Herzaky.
• Plt Ketua DPC Demokrat Melawi Tegaskan Kesolidan untuk AHY
Partai Demokrat, kata dia, pun meminta agar seluruh elemen baiknya untuk fokus membantu rakyat mengatasi pandemi dan krisis ekonomi yang sedang dihadapi.
Herzaky juga mengapresiasi dan menghaturkan terima kasih kepada seluruh kader Partai Demokrat di mana pun berada sudah solid di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono. (*)