Tanggapi Respon Moeldoko, Herzaky: Lagi Pandemi Kok Memikirkan Pencapresan

Namun sebagaimana yang disaksikan bersama, lanjutnya, publik sudah mendengar langsung penjelasan dari KSP Moeldoko.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra . IST 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra angkat suara menanggapi penjelasan atau respon Jenderal (purn) Moeldoko.

Diterangkannya, pasca konferensi pers oleh AHY, berkembang spekulasi, siapa sosok pejabat penting pemerintahan.

Ketua Umum AHY, kata dia, memang tidak menyebutkan nama, karena mengedepankan asas praduga tak bersalah, dan menunggu proses konfirmasi.

Namun sebagaimana yang disaksikan bersama, lanjutnya, publik sudah mendengar langsung penjelasan dari KSP Moeldoko.

Tanggapi Isu Partai Demokrat Pusat, Erma Minta Kader Kalbar Rapatkan Barisan

Respon Moeldoko, lanjut Herzaky, sudah terprediksi. Nervous, gugup, dilihat dari gerakan tangan dan beberapa kali KSP Moeldoko menyebut gua gue.

"KSP Moeldoko menganggap dirinya dikaitkan dalam gerakan ini, karena berdasarkan foto-foto belaka. Padahal, faktanya tidak demikian. Untuk itu, atas nama Partai Demokrat, saya perlu memberikan tanggapan atas pernyataan KSP Moeldoko," katanya, Rabu 3 Februari 2021.

Diterangkan Herzaky, pertemuan antara KSP Moeldoko dan beberapa kader Demokrat, tidak dilakukan di rumah, melainkan di luar rumah.

Kedatangan kader Demokrat dari daerah ke Jakarta, dilakukan secara terstruktur dan sistematis oleh para pelaku gerakan.

Ada yang mengundang, membiayai tiket pesawat, menjemput di bandara, membiayai penginapan, termasuk konsumsi.

Lanjut dikatakannya, jika KSP Moeldoko mengatakan konteks pembicaraannya nggak dimengerti, sungguh sulit dipahami.

"Berdasarkan keterangan yang kami miliki, pembahasan utama yang disampaikan oleh pelaku gerakan dalam pertemuan itu adalah rencana mengusung KSP Moeldoko sebagai calon Presiden 2024," bebernya.

"Untuk memuluskan rencana itu, para pelaku gerakan mempersiapkan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat, melalui proses Kongres Luar Biasa," tambah Herzaky.

Proses pengiriman surat Ketua Umum kepada Bapak Presiden, kata Herzaky, merupakan buah dari komitmen dan kesepakatan antara kedua belah pihak, untuk saling menjaga hubungan baik dan komunikasi yang lancar.

Komitmen itu, dilakukan juga untuk menghentikan tindakan orang-orang yang gemar mencatut dan mengatasnamakan Bapak Presiden, maupun nama Ketua Umum Partai Demokrat, dengan tujuan yang tidak baik dan mengadu domba.

"Jadi jangan dibelokkan, kok malah kita dianggap berhadapan dengan Istana. Kami juga sekedar memberikan saran; dalam situasi pandemi seperti ini, orang-orang yang diberi amanah dan jabatan oleh Bapak Presiden, harus lah fokus bekerja untuk membantu rakyat. Jangan dulu bicara capres-capresan. Kasihan Presiden. Jangan sampai amanah yang sudah diberikan, dibalas air tuba," ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved