Inflasi di Pontianak Pada 2020 Berada di 2,11 Persen, Pemkot Akan Perbaiki Data
Dimana dari angka itu, Edi menerangkan masih berada di bawah inflasi Provinsi Kalimantan Barat yang berada di angka 2,46 persen.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan, bahwa inflasi di Kota Pontianak pada tahun 2020 berada pada angka 2,11 persen.
Dimana dari angka itu, Edi menerangkan masih berada di bawah inflasi Provinsi Kalimantan Barat yang berada di angka 2,46 persen.
Untuk itu, demi mempertahankan angka tersebut, pada tahun 2021 ini, pihaknya akan memetakan kembali terutama dengan memperbaiki data yang ada.
"Jika dibandingkan dengan tingkat inflasi nasional, inflasi di Kota Pontianak berada di atas rata-rata nasional yang berada di angka 1,68 persen," kata Edi Rusdi Kamtono usai rapat evaluasi High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak di Ruang Pontive Center, Senin 25 Januari 2021.
Baca juga: Perbakin Kalbar Bangun Lapangan Tembak Standar Internasional, Edi Kamtono: Cetak Atlet Berpretasi
Menurut Edi, terjadinya inflasi tidak terlepas dari adanya wabah pandemi Covid-19 yang sedang dihadapi saat ini, termasuk perubahan cuaca.
Bahkan Kota Pontianak mengalami beberapa deflasi sehingga berpengaruh terhadap inflasi.
"Beberapa diantaranya mengalami penurunan seperti pada awal 2020 harga ayam merosot, akan tetapi pada akhir tahun justru mengalami kenaikan," ujarnya.
Selain itu, kondisi pandemi Covid-19 ada pembatasan aktivitas termasuk usaha rumah makan dan warung kopi.
Namun hal itu tidak berlangsung lama, karena mulai diterapkannya adaptasi kebiasaan baru (new normal) dengan protokol kesehatan.
"Setelah aktivitas ekonomi mulai bergeliat lagi, kebutuhan masyarakat meningkat kembali," ungkap Edi.
Tidak hanya itu, kondisi cuaca seperti air pasang, hujan disertai angin juga berpengaruh terhadap harga beberapa komoditas seperti cabai.
Lantaran, beberapa lahan tanaman terendam dan di beberapa daerah terjadi bencana.
Sehingga harga cabai mengalami kenaikan di pasaran.
Untuk mengatasi hal tersebut, Edi mengatakan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mencanangkan program gerakan menanam cabai dan sayuran di pekarangan masing-masing.
Bahwa Edi juga menerangkan, pihaknya akan berupaya meningkatkan kualitas distribusi dan memperhitungkan kebutuhan pangan yang diprediksi mempengaruhi angka inflasi.
Baca juga: Resahkan Warga, Polresta Pontianak Tertibkan Puluhan Pengedara Motor Berknalpot Bising