Sriwijaya Air Jatuh

TRAGEDI Sriwijaya Air SJ 182 Rute Jakarta-Pontianak - Duka Mendalam, Penantian Keluarga dan Tangis

Peristiwa ini sontak menghebohkan tanah air. Teriring doa, ucapan duka hingga asa yang terucap membajiri linimasa media sosial. 

Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK/Destriadi Yunas Jumasani
Keluarga korban pesawat Sriwijaya SJ182 menangis saat mendengarkan perkembangan terkini dari pihak Basarnas Pontianak, di Crisis Center SJ181 Gedung Serba Guna Chandra Dista Wiradi, Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Minggu 10 Januari 2021. Basarnas memastikan baru menemukan puing-puing diduga bagian pesat, namun belum menemukan korban-korban jatuhnya pesawat Boeing 737-500 tersebut 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tragedi jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menyisakan duka yang teramat mendalam.

Peristiwa ini sontak menghebohkan tanah air. Teriring doa, ucapan duka hingga asa yang terucap membajiri linimasa media sosial.

Secercah harapan datang silih berganti saat mendengarkan perkembangan terkini terkait kabar pencarian korban yang hingga saat ini masih diupayakan.

Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dinyatakan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021).

Data dari situs pemantau penerbangan, Flightradar24, menunjukkan pesawat take off pada pukul 14.30 LT dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Dijadwalkan tiba di Bandara Supadio pukul 15.15 WIB.

Baca juga: LOKASI Black Box Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, Misteri Jatuhnya Pesawat hingga Percakapan Terakhir

Namun, data Flightradar24 menunjukkan, B737-500 Sriwijaya Air SJ182 berhenti di sekitar 11 mil laut Bandara Soekarno-Hatta, di atas Kepulauan Seribu.

Nelayan di sekitar lokasi sempat mendengar suara ledakan, bahkan ada yang menemukan serpihan yang diduga bagian dari pesawat. Kini pencarian terus dilakukan.

Sejumlah Keluarga Penumpang pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182, menangis histeris di Bandara Internasional Supadio saat mengetahui pesawat yang di tumpangi Keluarganya hilang kontak.

Yaman Zai, pria asal pulau Nias yang sudah satu tahun tinggal di Pontianak ini terus menangis setibanya di Bandara Supadio.

Ia mengungkapkan bahwa istri dan ketiga anaknya merupakan penumpang di pesawat yang lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.

"Istri saya, lalu tiga anak saya jadi penumpang. Saya itu bekerja setahun lebih di sini, mereka mau kesini mau liburan," ungkapnya sembari menangis.

Baca juga: ARIE Untung Ungkap Sosok Pilot Sriwijaya Air Jatuh SJ182, Bagikan Pesan Menyentuh Tentang Capt Afwan

Bahkan, di katakannya, turut pula anaknya yang baru lahir beberapa bulan lalu pun ikut menjadi penumpang di pesawat yang belum di ketahui keberadaannya ini.

"Tadi terakhir kontak saya setengah 2 siang tadi, mereka sudah di bandara, maknanya saya tunggu tunggu, palingkan biasa satu jam sudah sampai, tapi ditunggu tidak datang, di telpon tidak aktif,"katanya yang berasal dari Pulau Nias.

Selebgram Pontianak Syifa Mila Ada di Pesawat

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Bandara Internasional Supadio Kubu Raya dinyatakan jatuh ke laut, Sabtu 9 Januari 2021.

Distrik Manager Sriwijaya Air Grup Pontianak, Faisal menyampaikan, dari data manifest pesawat, terdapat 62 orang ada di pesawat tersebut.

Dari daftar 62 nama tersebut satu di antaranya ada tertulis nama Andi Syifa Kamila yang merupakan Selebgram Pontianak sekaligus berprofesi sebagai MUA Pontianak dengan Followers 59 ribuan.

Saat dihubungi Tribunpontianak.co.id, Vindo merupakan paman dari Syifa Mila membenarkan nama Andi Syifa Kamila adalah sepupunya merupakan penumpang pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak yang dipastikan jatuh, Sabtu 9 Januari 2021.

Baca juga: Simak Penuturan Ema Yusja, Ibu Kandung Syifa Mila MUA Asal Pontianak Penumpang Sriwijaya SJ182

Terpantau pada story akun instagram @syifamilaa mengupload beberapa aktivitasnya mulai dari dirinya membeli oleh-oleh, dan berbagai promosi dan yang terakhir sedang mencicipi kue.

“Iya saya tadi pantau insta story Instagram-nya, sebelum berangkat ke Pontianak. Sekarang belum ada kabar dari Bandara,” katanya.

Ia mengatakan sebelumnya memang sudah dapat berita bahwa sepupunya tiba-tiba mau pulang ke Kota Pontianak.

Dikatakannya, saat ini ada keluarga yang sedang menunggu di Bandara Internasional Supadio.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak Kalimantan Barat ( Kalbar ) jatuh ke laut, Sabtu 9 Januari 2021 sekitar 14.40 WIB.

Kronologi Kejadian

Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak diduga jatuh pada Sabtu 9 Januari 2021.

Dugaan ini terjadi setelah pesawat Boeing 737-500 itu hilang kontak sekitar pukul 14.30 hingga 15.00 WIB.

Lokasi hilang kontak diperkirakan terjadi di atas Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Badan SAR Nasional pun menduga pesawat itu jatuh di sekitar Pulau Laki dan Lancang di Kabupaten Kepulauan Seribu.

Berikut sejumlah fakta yang diungkap otoritas berwenang mengenai kronologi sejak hilang kontak hingga diduga jatuh:

1. Delay akibat hujan deras

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa pesawat Sriwijaya Air itu lepas landas sekitar pukul 14.36 WIB.

Pesawat yang meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta untuk menuju Bandara Supadio itu sempat tertunda keberangkatannya selama 30 menit.

Delay itu terjadi akibat hujan deras. Pihak Sriwijaya Air memastikan delay bukan karena kondisi pesawat.

2. Hilang kontak

14.40 WIB Menhub Budi Karya menyatakan bahwa pesawat hilang kontak pada 14.40 WIB, atau empat menit setelah take off.

Pesawat sempat diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki pukul 14.37. Namun, setelah itu diketahui pesawat tidak sesuai arah perjalanan dan hilang dari radar.

3. Hilang kontak di Kepulauan Seribu

Basarnas kemudian mendapatkan laporan perihal pesawat hilang kontak pada pukul 14.55 WIB.

Setelah mendapat laporan, Basarnas segera menindaklanjuti. Diketahui bahwa pesawat hilang kontak di atas Kepulauan Seribu.

Lokasi hilang kontak berada sekitar 11 mil dari Bandara Soekarno-Hatta. Basarnas menduga lokasi hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang di kepulauan yang berada di utara Jakarta itu.

4. Diduga jatuh

Basarnas kemudian menduga bahwa pesawat yang dibuat pada 1994 itu jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang.

Dugaan ini muncul setelah warga di sekitar Pulau Lancang mengaku mendengar suara dentuman sekitar pukul 15.00 WIB.

Selain itu, ditemukan juga sejumlah puing-puing yang diduga berasal dari badan pesawat.

Ada juga penemuan bagian tubuh manusia, meskipun belum diketahui ada penjelasan secara resmi mengenai temuan tersebut.

5. Turun 3.000 meter kurang dari semenit

Akun Twitter @flightradar24 yang dikenal memantau pergerakan pesawat sipil menuliskan bahwa pesawat sempat mengalami penurunan ketinggian secara ekstrem dalam waktu singkat.

Disebutkan bahwa pesawat kehilangan ketinggian lebih dari 10.000 kaki atau sekitar 3.000 meter dalam waktu kurang dari 1 menit.

Dari data yang diunduh juga tercatat ketinggian jelajah pesawat Sriwijaya Air SJ182 turun 5.500 kaki (dari 10.900 ke 5.400) dalam 15 detik.

Sementara dari ketinggian 5.400 kaki hingga 250 kaki dalam 7 detik.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved