IPM Kota Tertinggi se Kalbar, Berikut Daerah dengan IPM Terendah Menurut Wahyu Yulianto
Kemudian pada dimensi pengetahuan, harapan lama sekolah tertinggi di Kota Pontianak yakni 15 tahun dan terendah di Kabupaten Melawi 11,16 tahun.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan IPM tersebut, Edi menyebutkan ada dua bidang yang akan diprioritaskan oleh Pemkot Pontianak.
Baca juga: Wagub Kalbar Sebut Program di Bidang Pendidikan Difokuskan untuk Tingkatkan IPM
"Alhamdullilah, karena kita konsen untuk terus memproritaskan sektor kesehatan dan sektor pendidikan," kata Edi Rusdi Kamtono, Selasa 5 Januari 2021.
Prioritas di dua bidang ini, lantaran disadarinya bahwa pengaruh besar dunia pendidikan dan kesehatan terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Meraih predikat tertinggi, karena di Kota Pontianak tertinggi dalam harapan lama sekolah 15 tahun, yakni dengan rata-rata usia 25 tahun ke atas yakni 10, 17 tahun.
Sedangkan untuk jumlah pengeluaran per kapita terbesar di Kalbar adalah Kota Pontianak Rp 14, 465 juta per tahun.
Dorong Program
Anggota DPRD Kota Pontianak, Zulfydar Zaidar Mochtar menyampaikan, bahwa pihaknya mendorong program Pemerintah Kota Pontianak untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"Kami mendorong program apa yang dilakukan pemerintah kota, namun yang kurang baik akan kita koreksi dan yang baik akan kita dorong. Yang lemah kita akan kritisi dalam rangka untuk kota Pontianak agar lebih baik dan lebih maju," ujarnya.
Selama ini, Zulfydar menilai bahwa upaya yang sudah dilaksanakan sudah sangat baik.
Sehingga sewajarnya, perolehan IPM tertinggi dari 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat.
Ia menilai program prioritas Pemkot Pontianak di bidang pendidikan dan kesehatan sudah baik dilakukan dan memang diakuinya dua bidang tersebut sangat berpengaruh terhadap peningkatan IPM.
Hal tersebut terbukti dengan adanya berbagai sarana dan prasarana yang sudah tersedia dan dibenahi, baik puskesmas di setiap Lurah maupun tempat Pendidikan lainnya. Namun, demikian Ia menyarankan dibidang lainnya tentu harus juga ditingkatkan.
"Pandangan saya ke depan kualitas pendidikannya yang harus ditingkatkan dan kualitas penanganaan kesehatan yang harus ditingkatkan.Dan penanganan sosial lainnya, kebutuhan masyarakat sanitasi masyarakat dan lainnya juga ditingkatkan," ungkap
Untuk itu, ia juga menyarankan bahwa dibutuhkan peran serta kesadaran dari masyarakat untuk peninggi IPM.
"Karena Pendidikan dan kesehatan bagian dari IPM. Dan harus menjadi tolak ukur, saya melhat program yang dilaksanakan itu sangat baik. Namun perlu ditingkatkan agar angkanya lebih dari angka di tahun 2020 untuk 2021 meski ditengah pandemi Covid-19 ini ada soal kemiskinan yang berpengaruh pada pendidikan dan kesehatan. Tapi semoga di tahun 2021 ini semakin meningkat," jelasnya. (
Tiga Indikator IPM
* Kesehatan yang diukur dengan angka harapan hidup saat kelahiran
* Pendidikan, yang dihitung dari angka harapan sekolah dan angka rata-rata lama sekolah
* Standar hidup layak, yang dihitung dari produk nasional bruto per kapita
Manfaat IPM
* Indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk)
* Dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara
* Data strategis sebagai ukuran kinerja pemerintah
* Sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU)
Sumber: BPS Kalbar