Saat Pandemi Covid-19, PPSW Borneo Ikut Mengkampanyekan 3M Pesan Ibu ke Para Wanita

Satu diantaranya secara aktif mengkampanyekan 3M Pesan Ibu yakni Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan Pakai Sabun.

Editor: Jimmi Abraham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Fokus Group discussion Peran Perempuan dalam Penanganan covid-19 pada Senin 14 Desember yang menghadirkan narasumber Direktur Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) Borneo, Reny Hidjazie 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Di tengah pandemi Covid-19 yang berdampak ke semua sektor, Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) Borneo mengambil peran dengan melakukan berbagai program.

Satu diantaranya secara aktif mengkampanyekan 3M Pesan Ibu yakni Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan Pakai Sabun.

"Perempuan juga berperan penting dalam mengatur siklus keuangan keluarga, mengkampanyekan 3M Pesan Ibu, memperkuat ekonomi keluarga, serta membangun kualitas keluarga dengan menanamkan nilai-nilai dalam keluarga," ungkap Direktur Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) Borneo, Reny Hidjazie saat mengisi Focus Group Discussion (FGD) bertema Peran Perempuan dalam Penanganan Covid-19 yang diinisiasi Tribun Pontianak bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin 14 Desember 2020.

Reny Hidjazie menimpali berbagai program dilakukan PPSW Borneo. Hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan perempuan sehat, kuat, dan berdaya.

Baca juga: Jika Tak Patuh 3M Pesan Ibu, Bhabinkamtibmas Polsek Toba : Warga Kurang Disiplin Langsung Kami Tegur

Dengan misi salah satunya meningkatkan taraf hidup dan kapasitas perempuan, PPSW Borneo melakukan berbagai program seperti pengorganisasian masyarakat.

Kegiatan utama ini mengorganisir kelompok perempuan di level desa, kelurahan, dan juga kelompok besar.

"Untuk Kalbar, mereka berkumpul di dalam serikat besar perempuan basis seperti Serikat Perempuan Basis Khatulistiwa (SPBK)

"Secara nasional PPSW mempunyai Federasi Serikat Basis yang tersebar di Aceh, Riau, Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Saat ini melebarkan sayap ke NTT, NTB," paparnya.

Setiap kegiatan yang dilakukan, kata Reny, harus memproses peningkatan kapasitas semua orang baik yang ada didalam program maupun yang ada dalam proses pendampingan.

PPSW terlebih dahulu melakukan penelitian sebelum mulai bergerak, seperti penelitian yang dilakukan pada kesehatan reproduksi.

Pihaknya juga melakukan dokumentasi untuk pembelajaran, untuk pengembangan ekonomi yang dilakukan adalah pengembangan ekonomi kerakyatan dan kami melakukan proses advokasi.

Baca juga: Bhabinkamtibmas Polsek Entikong Ajak Warga Patuh Prokes Covid-19 : Selalu Gunakan Masker, Jaga Jarak

Program yang dilakukan pada akhirnya kata Reny bagaimana pengembangkan kapasitas perempuan.

Reny mengatakan ada 7 program, di antaranya sosial ekonomi, kesehatan reproduksi, berkaitan dengan hukum, politik yang lebih kepada penguatan peran.

Sehingga, perempuan dilibatkan dalam pengambilan kebijakan, isu lingkungan lebih ke cara mengolah sesuatu menjadi bermanfaat dan menekan kerusakan lingkungan.

Terakhir soal pendidikan yang dimulai dengan pendirian PAUD.

Dalam kerangka pemberdayaannya, kata Reny, PPSW Borneo melakukan 5 kunci. Pertama tentang kesejahteraan perempuan, pihaknya memastikan tingkat kesejahteraan perempuan.

"Bagaimana perempuan bisa berpikir kritis jika kampung tengahnya tidak aman," ujarnya.

Kedua yaitu akses, Reny mengatakan jika dilihat akses perempuan sangat minim. Misalnya akses pendidikan dimana data menunjukan rata-rata tingkat sekolah hanya sampai SMP.

Angka kematian saat melahirkan juga cukup tinggi, data PPSW sangat sedikit perempuan yang memiliki akses permodahan, pengembangan usaha hingga akses kesehatan.

"Peran kita bagaimana membuka semua akses tersebut sebesarnya,” katanya.

Ketiga adalah kesadaran kritis, ini merupakan yang utama. Keempat soal partisipasi, PPSW mendorong tingkat partisipasi perempuan sehingga dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.

Kelima soal kontrol, paling tidak kekuatan mengamankan sumber daya yang ia punya untuj membantu proses keberlangsungan mereka kedepan.

"Untuk pengembangan dan penguatan bidang pangan sudah dilakukan PPSW sejak lama. Program ini ternyata kata Reny sangat membantu pada saat kondisi covid-19," pungkasnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved