Terus Evaluasi Kinerja OPD, Midji : Jangan Sampai ada Penyimpangan Penggunaan Anggaran
Jangan sampai ada kegiatan-kegiatan mark up apalagi fiktif dalam belanja keuangan negara, ini yang tak boleh
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat , H Sutarmidji mengatakan jajaran Pemerintah Provinsi Kalbar harus betul-betul memperhatikan hal yang berkaitan dengan korupsi.
“Jangan sampai ada kegiatan-kegiatan mark up apalagi fiktif dalam belanja keuangan negara, ini yang tak boleh,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Ia juga sudah mengingatkan dan memastikan tidak pernah dan tidak akan pernah mentolerir sesuatu yang salah.
“Jangan sampai nanti, makanya ketika menyampaikan paparan rencana kerja anggaran masing-masing dinas, saya lihat pembelian ATK yang tidak rasional. Contoh misalnya kegiatan yang dengan laporannya 10 bundel, tapi beli kertasnya sampai puluhan rim. Padahal laporan itu paling hanya 20 halaman saja, tesis saja kadang cuma 100-200 halaman, “ ungkapnya.
Baca juga: Sutarmidji: Biaya Tertinggi Penanganan Pasien Covid-19 Rumah Sakit Swasta di Kalbar Rp 170 Juta
Ia mengatakan terkadang hal seperti itu dibilang hanya masalah kecil, tapi tidak rasional. Misalnya perjalanan dinas kenapa harus Gubernur yang tandatangan, sebab secara langsung dirinya ingin melihat polanya.
“Kenapa ketika saya yang tandatangan perjalanan dinas, ada penghematan lebih dari Rp 100 miliar, dan sebelum saya tandatangan, jor-joran, setelah ada penghematan kenapa prestasi kerja lebih baik,” ujarnya.
Hal itu dilihat dari nilai SAKIP, dan Nilai reformasi birokrasi, dan juga mendapatakan penghargaan layanan publik dan sebagainya, karena indikator kerja yang dilaksanakan sudah benar.
Ia mengatakan manfaatkanlah uang yang terbatas itu dengan manfaat yang tidak terbatas untuk kepentingan masyarakat.
“Saya sudah tekankan pada seluruh dinas, tahun 2022 anggaran untuk infrastruktur jalan itu minimal Rp 400 miliar, kalau perlu Rp 500-600 miliar, “ jelasnya.
Ia mengatakan saat ini Pemprov masih menggenahkan pusat-pusat pelayanan masyarakat seperti di PTSP harus nyaman, pelayanan kepada pegawai kenaiakan pangkat dan sebagainya harus lebih transparan dan tidak boleh ketemu lagi, harus online.
Baca juga: Menjelang Libur Akhir Tahun, Sutarmidji Imbau Masyarakat Tetap Terapkan Protokol Kesehatan Covid-19
“Itu semua kita benahi, dalam masa covid-19 ini juga karena ada penambahan OPD, kita harus siapkan tempat kerja yang memenuhi standar covid-19. Jangan sampai seperti Dukcapil untuk rapat saja di koridor. Saya lihat itu prihatin sekali,” ujarnya
Dikatakannya kalau hal tersebut dibiarkan saja maka pelayanan akan rusak, makanya ada anggaran untuk membangun kantor untuk kebutuhan.
Ia menambahkan untuk manajemen aset juga penting untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi kepentingan masyarakat.
Seluruh OPD juga harus benar-benar melakukan supaya belanja yang rawan mark-up, fiktif diperhatikan.
"Mulailah dari hal yang kecil," imbuhnya. (*)
Sutarmidji
Gubernur Kalbar
alokasi dana anggaran
Kalimantan Barat
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Berita Terkini Tribun Pontianak
Tribunpontianak.com
Tribunpontianak
KISAH Atta Halilintar Positif Covid untuk Kedua Kali, Sang Istri Aurel Hermansyah Isolasi Mandiri |
![]() |
---|
Tragedi Kapal Selam Hilang Kontak dan Seluruh Awak di Dalamnya Meninggal Dunia Kehabisan Oksigen |
![]() |
---|
Berita Terkini Kapal Selam KRI Nanggala 402 Hilang Kontak di Laut Bali - Update Jumat 23 April 2021 |
![]() |
---|
Kapal Selam KRI Nanggala 402 Jatuh di Kedalaman 600-700 Meter, Peluang Proses Evakuasi Menurut Ahli |
![]() |
---|
Kapal Selam Didesain Sulit Dilacak, Lalu Bagaimana Cara Deteksi Kapal Selam Nanggala 402 yang Hilang |
![]() |
---|