Gaji Tak Cukup untuk Makan, Guru Honorer Nyambi Ngajar Ngaji Keliling
Soalnya jarak tempuh dari rumah saya ke sekolah sekitar 20 menit. Uang bensin dan uang makan belum cukup
Lain halnya dengan Desi Lestari (32). Guru honorer di SDN 17 Pontianak Utara ini mengaku pandai-pandai mengelola keuangan. Ia mulai mengajar sejak 2016 dengan gaji Rp 500 ribu.
“Kemudian satu tahun berikutnya naik lagi Rp 600 ribu. Tahun berikutnya Rp 750 ribu dan sampai saat ini meningkat. Alhamdulilah pokoknya bersyukur. Banyak juga honorer yang sudah lama tapi gajinya kurang tetap. Kalau saya alhamdulilah honor belum lama, terhitung sampai sekarang 4 tahun gaji saya sekarang Rp 1,5 juta,” ujar Desi Lestari.
Gaji uang ia terima bisa membiayai dua orang anak. Itupun, suaminya juga berkerja. Saat ini, Desi memilih fokus mengajar. Ia belum mencari pekerjaan tambahan.
Sesuai Jam Kerja
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Drs Sugeng Hariadi MM, mengucapkan selamat hari guru nasional untuk para guru di Indonesia khususnya di Kalbar.
Ia berharap para guru terus berkreasi dan memacu diri untuk meningkatkan kemampuan terutama di bidang teknologi, informasi dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan pada peserta didiknya.
Bagaimana guru tersebut terus berkreasi dan berkolaborasi dengan guru yang lain. Sehingga proses pembelajaran daring di tengah pandemi covid-19 tidak menjenuhkan bagi peserta didiknya.
“Saya berharap kepada guru di lapangan bisa kreatif dalam rangka membuat model pembelajaran bisa lewat youtube dan video yang unggah sehingga memberikan suasana belajar supaya siswa tidak jenuh,” ujarnya.
Dikatakannya kalau hanya melakukan webinar tidak didukung media gambar dan video yang ditampilkan maupun praktik akan membosankan.
Baca juga: Cara Daftar PPPK Guru Honorer Kemendikbud di ssp3k.bkn.go.id, Ini Syarat dan Alur Pendaftaran
“Misalnya ada gambar, video dan ada contoh akan lebih menarik atau mungkin merekam model pembelajaran melalui video. Karena video bisa distel ulang kalau ada gangguan internet peserta didik bisa mengulang kembali video pembelajaran itu sehingga siswa paham,” ujar Sugeng Hariadi.
Di samping itu para guru diminta bersabar karena kondisi pandemi Covid-19 tidak hanya dialami Indonesia saja tapi dialami diseluruh dunia.
Jadi guru- guru harus menerima kondisi ini dengan ikhlas dan sabar dan yang penting harus membuka dirinya untuk menambah ilmu terutama dibidang informasi dan teknologi komuniasi. Sehingga di era pandemi proses pembelajaran tetap berjalan menyenangkan bagi peserta didiknya.
Ia mengatakan adapun upaya untuk meningkatkan kesehateraan guru di Kalbar dalam hal ini telah dibantu melalui guru kontrak daerah.
“Ada guru kontrak ada yang dibiayai oleh Pemprov Kalbar, tapi memang guru kontrak yang sudah di SK kan oleh bupati masing-masing yang kini sudah diserahkan ke Provinsi,” ujarnya.
Sehingga Pemprov Kalbar meneruskannya. Jadi ada sekitar 912 guru kontrak provinsi yang tersebar di SMA/SMK/SLB dan termasuk dibiayai juga untuk BPJS nya.
“Sedangkan besaran gaji yang terima bersama pembayaran BPJS Rp 1,8 juta untuk guru kontrak provinsi kalau kontrak sekolah variatif berdasarkan kemampuan keuangan sekolah,”ujarnya.