Najwa Shihab Bikin Heboh Minta Tolong Saat Live, Publik Resah Cium Keanehan
Dalam episode Mata Najwa yang berjudul Mereka-reka Cipta Kerja, ada keanehan yang ditemui netizen.
"Saya melaporkan Najwa Shihab atas wawancara kursi kosong," ujar Silvia saat dikonfirmasi sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Selasa.
Silvia mengatakan, wawancara Najwa dengan kursi kosong itu dianggap merendahkan Presiden Joko Widodo melalui menteri yang membantunya.
"Menteri Terawan adalah representatif daripada Presiden RI,"
"Perlakuan Najwa Sihab di televisi yang ditonton 269 juta jiwa penduduk Indonesia sangat tidak mendidik," katanya.
Ia berpendapat bahwa Najwa Shihab telah melakukan tindakan cyber bullying atau perundungan melalui teknologi.
"Itu menyangkut cyber bulliying di mana narasumber tidak hadir itu hak narasumber,"
"Tidak ada kewajiban untuk Menteri Terawan hadir untuk memberikan statement," ujarnya.
Ia juga turut membawa barang bukti berupa video tayangan wawancara kursi kosong dan jadwal tugas Menteri Terawan pada hari yang sama.
Namun, Silvia mengaku bahwa dirinya juga belum memiliki nomor laporan, karena laporan tersebut ditolak oleh Kepolisan.
Silvia diminta untuk berkonsultasi ke Dewan Pers terlebih dahulu.
"(Nomor LP) Belum. Karena dari SPKT kami dipindahkan ke Cyber terus kami diarahkan konsultasi ke Dewan Pers. Jadi harus sesuai dengan Undang-undang tentang Pers," tutupnya.
Sesuai dengan UU Nomor 40 tahun 199 tentang Pers, menyebutkan bahwa penyelesaian kasus-kasus yang berhubungan dengan pemberitaan pers dilakukan di Dewan Pers.
Sejumlah materi di artikel ini juga telah tayang di Kompas.tv dengan judul Najwa Shihab Dipolisikan Relawan Jokowi dan di Sonora.id dengan judul Urusannya dengan Dewan Pers, Laporan untuk Najwa Shihab Ditolak Kepolisian serta di surya.co.id dengan judul Sosok Silvia Devi Soembardo, Ketua Relawan Jokowi yang Laporkan Najwa Shihab tapi Ditolak Polisi,