Najwa Shihab Bikin Heboh Minta Tolong Saat Live, Publik Resah Cium Keanehan

Dalam episode Mata Najwa yang berjudul Mereka-reka Cipta Kerja, ada keanehan yang ditemui netizen.

Editor: Mirna Tribun
Instagram @najwashihab
Najwa Shihab Bikin Heboh Minta Tolong Saat Live. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Dalam episode Mata Najwa yang berjudul Mereka-reka Cipta Kerja, ada keanehan yang ditemui netizen.

Pasalnya, Najwa Shihab disebut meminta tolong pada penonton dan siapapun yang melihatnya.

Hal ini pun sempat ramai di Twitter, di mana banyak orang yang membesarkan tangkap layar episode tersebut dan terlihat tulisan pada kertas yang dipegangnya.

Bahkan sampai ada yang menulis ulang kata-kata tersebut sesuai dengan apa yang dilihatnya.

Yang jelas, di sana jelas terbaca tulisan minta tolong dan emotikon sedih.

Tulisan Najwa Shihab yang minta tolong

Akhirnya media sosial Najwa Shihab pun dibombardir dengan tangkap layar ini.

Najwa Shihab akhirnya angkat bicara.

Melalui IG Story, ia mengungkap bahwa banyak yang menanyakannya tentang kebenaran kertas itu.

Akhirnya ia menjawab kalau ia baik-baik saja.

Tapi ia tidak lupa untuk memberi pesan kepada semua khalayak untuk terus peduli dengan isu-isu penting yang terjadi saat ini.

Wah, heboh banget nih!

Semoga Najwa Shihab terus diberikan perlindungan dan kesehatan ya!

Unggahan Najwa Shihab

Najwa Shihab Dilaporkan ke Polisi

Najwa Shihab adalah satu di antara presenter tva tau anchor kenamaan di Tanah Air yang populer dengan program acara Mata Najwa. 

Putri kedua tokoh Tanah Air Quraish Shihab itu beberapa waktu lalu ramai menjadi perbincangan publik, bersama sosok Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto yang viral di berbagai platform media sosial.

Hal itu terjadi setelah Najwa Shihab mengunggah wawancara kursi kosong, yang seharusnya dihadiri oleh Terawan pada Senin lalu.

Program acara 'spesial' wawancara 'kursi kosong' Menkes Terawan yang dilangsungkan secara monolog oleh Najwa Shihab itupun lantas berbuntut panjang.  

Sejumlah orang yang mengatasnamakan Relawan Jokowi Bersatu melaporkan jurnalis Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa 6 Oktober 2020.

Satu di antara sosok dalam pelaporan itu yakni Silvia Devi Soembarto.

Wanita yang mengaku sebagai Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu itu menyatakan bahwa pihaknya adalah representasi dari Presiden Jokowi.

"Kejadian wawancara kursi kosong Najwa Shihab melukai hati kami sebagai pembela presiden, karena Menteri Terawan adalah representasi dari Presiden Joko Widodo,"

"Dan saatnya kami relawan bersuara karena kami takutkan kejadian Najwa Shihab akan berulang," kata Silvia sebagaimana dikutip dari Kompas.tv.  

Silvia mengaku laporan tersebut dibuat atas dorongan mandiri selaku relawan Jokowi.

"Menteri ini adalah representasi dari Jokowi, dan Presiden Jokowi adalah kami relawannya,"

"Jadi apapun yang terjadi dengan presiden dan pembantunya ya kami harus bersuara," kata Silvia.

Diarahkan ke Dewan Pers, Laporan Ditolak Kepolisian?

Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto dikabarkan melaporkan jurnalis sekaligus presenter, Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya.

Rencana pelaporan tersebut terkait dengan acara 'Mata Najwa' edisi 'Menanti Terawan'.

Namun, laporan tersebut ditolak oleh pihak Kepolisian lantaran hal tersebut merupakan ranah dari kebijakan Dewan Pers.

"Saya melaporkan Najwa Shihab atas wawancara kursi kosong," ujar Silvia saat dikonfirmasi sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Selasa.

Silvia mengatakan, wawancara Najwa dengan kursi kosong itu dianggap merendahkan Presiden Joko Widodo melalui menteri yang membantunya. 

"Menteri Terawan adalah representatif daripada Presiden RI,"

"Perlakuan Najwa Sihab di televisi yang ditonton 269 juta jiwa penduduk Indonesia sangat tidak mendidik," katanya.

Ia berpendapat bahwa Najwa Shihab telah melakukan tindakan cyber bullying atau perundungan melalui teknologi.

"Itu menyangkut cyber bulliying di mana narasumber tidak hadir itu hak narasumber,"

"Tidak ada kewajiban untuk Menteri Terawan hadir untuk memberikan statement," ujarnya.

Ia juga turut membawa barang bukti berupa video tayangan wawancara kursi kosong dan jadwal tugas Menteri Terawan pada hari yang sama.

Namun, Silvia mengaku bahwa dirinya juga belum memiliki nomor laporan, karena laporan tersebut ditolak oleh Kepolisan. 

Silvia diminta untuk berkonsultasi ke Dewan Pers terlebih dahulu.

"(Nomor LP) Belum. Karena dari SPKT kami dipindahkan ke Cyber terus kami diarahkan konsultasi ke Dewan Pers. Jadi harus sesuai dengan Undang-undang tentang Pers," tutupnya.

Sesuai dengan UU Nomor 40 tahun 199 tentang Pers, menyebutkan bahwa penyelesaian kasus-kasus yang berhubungan dengan pemberitaan pers dilakukan di Dewan Pers.

Sejumlah materi di artikel ini juga telah tayang di Kompas.tv dengan judul Najwa Shihab Dipolisikan Relawan Jokowi dan di Sonora.id dengan judul Urusannya dengan Dewan Pers, Laporan untuk Najwa Shihab Ditolak Kepolisian serta di surya.co.id dengan judul Sosok Silvia Devi Soembardo, Ketua Relawan Jokowi yang Laporkan Najwa Shihab tapi Ditolak Polisi, 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved