Virus Corona Masuk Kalbar
Gubernur Sutarmidji Ancam Tunda Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah yang Tak Kirim Sampel Swab
Bahkan ditegaskannya bagi Kabupaten/Kota yang tak serius dalam penanganan covid-19, seperti tak mengirimkan hasil swabnya.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, H. Sutarmidji tak henti-hentinya terus melakukan keseriusannya dalam penanganan dan Pencegahan Covid-19.
Bahkan ditegaskannya bagi Kabupaten/Kota yang tak serius dalam penanganan covid-19, seperti tak mengirimkan sampel swabnya.
Dipastikannya tidak akan diberikan fasilitas pembangunan daerah.
"Saya pastikan daerah yang tidak mengirim hasil swab, angaran tidak ditransfer.
Kepala daerah itu saya yang minta, bukan hanya jabatannya, tapi tanggung jawabnya yang lebih Penting.
Jangan gunakan anggaran Covid-19 ini untuk kepentingan politik," jelasnya, Rabu 30 September 2020.
"Saya tunda transfer bagi hasil pajak daerah, kemudian tidak menjadikan fasilitas pembangunan daerah.
Coba saja kalau enggak percaya, yang saya omongkan, akan saya lakukan," tandasnya.
• Wagub Kalbar Positif Covid-19, Ini Doa Gubernur Sutarmidji pada Ria Norsan
Sedikitnya, dikatakan Sutarmidji ada tiga Kabupaten di Kalbar yang tidak mengirimkan hasil swab kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
Sebagaimana ditargetkan Pemprov Kalbar bahwa setiap Kabupaten/Kota harus mengirim 200 sampel per minggunya.
"Ada tiga Sekadau, Melawi dan Kayong enggak ada kirim sampel makanya zona hijau," bebernya.
Dikatakan Sutarmidji bahwa dalam setiap hari, dirinya selalu memantau setiap perkembangan informasi kasus Covid-19 di Kalbar.
Bahkan Ia pun memperlihatkan chattingan bersama Kadiskes Kalbar dalam setiap harinya yang hingga ratusan.
"Saya lihat datanya setiap hari bahkan perjam.
Sembuh bukan berarti bersih dari virus, bisa kandungan virusnya lima kebawah, tapi ada virus, kalau tidak ditangani dengan baik.
Makanya disuruh isolasi karena masih menjangkiti orang lain," pungkasnya.
--