Sutarmidji: Kalau Ada yang Klaim Kasus Positif Covid-19 Bisa Sembuh Dalam 4 Hari itu Tidak Benar
Konsumsilah makanan yang bisa meningkatkan imun kita. Saya kalau melihat kondisi Pontianak seperti sekarang ini bisa zona merah
Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Sutarmidji menjelaskan kalau ada yang mengklaim bahwa kasus konfirmasi covid-19 bisa sembuh dalam 4 hari itu tidak benar .
Sutarmidji menjelaskan bahwa virus Covid-19 sekecil apapun dalam tubuh seseorang ketika dinyatakan positif maka minimal 10 hari baru bisa dinyatakan sembuh .
“Jangan mengklaim dua hari sudah sembuh itu membayakan orang lain. Karena mungkin saja karena standar lab kadang berbeda ada yang ketika memeriksa lewat Lab swasta ada yang standar 4500 kandungan virus baru dinyatakan positif . Tapi ada juga 225 kandungan virus seperti PCR kita dinyatakan positif . Bahkan sebetulnya kita mau lebih pasti dalam penangananya diatas 5 sudah ada kandungan virus ,” jelas Sutarmidji.
Dengan demikian maka harus ditangani karena kalau dibiarkan dia tidak tahu akhirnya bisa semakin besar kandungan virusnya.
• Ketua DPRD Kubu Raya Sampaikan Kondisi Anggota Dewan yang Positif Covid-19, Imbau Warga Tak Panik
Sutarmidji khawatir dengan adanya penyakit bawaan atau Komorbid maka virus ini semakin cepat berkembang didalam tubuh seseorang karena virus menyerang penyakit bawaan sehingga imunitas menurun.
“Konsumsilah makanan yang bisa meningkatkan imun kita. Saya kalau melihat kondisi Pontianak seperti sekarang ini bisa zona merah,” ujar Sutarmidji.
Ia mengatakan bukan masalah zonanya saja tapi daerah juga harus tunduk dengan peraturan pusat dan Satgas Pusat karena kalau sudah dinyatakn zona merah maka aktivitas harus dikurangi semaksimal mungkin, inilah yang akan merugikan semua orang .
“Kita menjaga jangan sampai banyak kasus karena kita tidak ingin daerah ini di statuskan zona merah . Ketika zona merah maupun oranye maka daerah untuk aktivitas belajar tatap muka tidak bisa dan aktivtas perekonomian dikurangi itulah yang saya tidak mau ,” jelasnya.
• Siswa SMP Diduga Tewas Dianiaya Teman Sebaya, Jasadnya Ditemukan Mengapung di Sungai Kapuas
Ia mengatakan itulah menjadi alasan kenapa dirinya tetap ngotot apapun yang dikatakan orang dan pendapat orang yang jelas kasus positif harus di tekan seminim mungkin agar tidak terjadi zona merah yang begitu banyak di Kalbar .
“Kita tetap waspada tentang ini jangan membiarkan api dalam sekam seperti api didalam lahan gambut diatas terlihat tenang tau-taunya dibawah membara ini yang membahayakan ,” ujarnya.
Ia mengatakan mereka yang terpapar covid -19 bukan tidak bisa disembuhkan yang menbayahakan ketika ada penyakit bawaan atau dia menularkan kepada orang yang punya penyakit bawaan terutama orang tua dan anak-anak.
“Orangtua yang umurknya 60 keatas ada penyakit bawaan walau diam dirumah kalau anak dan cucu baru datang dari luar kemudian tidak memprhatikan protokol juga bahaya ,” jelas Sutarmidji.
Ia mengatakan apabila tidak ingin daerah menjadi zona merah dan oranye ikuti saja protokol covid-19 . Kemudian kalau ada gejala tidak enak badan pasitikan bahwa anda bukan terkena covid-19.
“Segeralah periksa ke Lab Pemerintah dan sampai hari ini kita belum menarik biaya sedikit pun . Kenapa harus takut ketika terpapar dan harus di rawat di Rumah Skait karena tetap pemerintah yang tanggung,” ujarnya.
Ia mengatakan jangan sampai seseorang merasa hebat ,kuat ,tahan karena kapan anda terpapar tidak bisa diprediksi mungkin ketika terpapar saat itu imun badan lemah.
Maka virus akan cepat berkembang tapi kalau imun kuat dengan asupan giji dan menerapkan protokol kesehatan maka bisa terhindar.