Virus Corona Masuk Kalbar
Gubernur Sutarmidji Heran Masih Ada yang Tidak Percaya Dengan Covid-19
Gubernur Sutarmidji bahkan terheran - heran kenapa masih ada orang- orang yang tidak percaya dan tidak yakin dengan adanya virus Covid-19
Penulis: Anggita Putri | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat , H Sutarmidji mengatakan bahwa saat ini ada tren yang dinyatakan positif Covid-19 adalah mereka yang selama ini meremehkan virus dan tidak percaya dengan adanya virus covid-19.
Ia mengatakan mereka yang dulunya tidak percaya sudah mulai terbuka, giliran sudah dinyatakan terkonfirmasi covid-19 .
“Ketika positif Covid-19 orang seperti ini yang paling ribut, karena lalai dan rata-rata berakibat fatal.
Masuk rumah sakit sudah parah betul karena tak percaya dan meremehkan, akhirnya ketika masuk rumah sakit fatal,” ujarnya.
Gubernur Sutarmidji bahkan terheran - heran kenapa masih ada orang- orang yang tidak percaya dan tidak yakin dengan adanya virus Covid-19 saat ini yang tengah menyerah banyak negara.
“Dia tuh baca koran, baca berita atau tidak.
Itulah yang aneh manusia sekarang punya HP mungkin cuma untuk nonton film.
Kalau kita kan untuk baca berita.
Jadi kalau orang yang tak percaya virus, punya HP android, berarti HP dia digunakan hanya untuk nonton film porno,” kata Sutarmidji.
• Ancaman Tegas Gubernur Sutarmidji Bagi Daerah yang Tidak Mau Kirim Sampel Swab
• Lepas Truk Kebaikan untuk Korban Banjir, Gubernur Sutarmidji : Saya Tidak Mau Ada yang Kelaparan
Gubernur Sutarmidji menyebutkan bahwa hari ini tidak ada laporan kesembuhan maupun kasus Covid-19 karena Laboratorium PCR Untan hari ini sedang istirahat dan dibersihkan.
“Sehingga sampel-sampel yang ada malam ini baru running.
Mungkin besok pagi baru ada laporan.
Tapi secara keseluruhan kemarin itu trennya ada klaster-klaster dari luar Kalbar masuk kesini dan menularkan warga Kalbar,” jelasnya.
Ia mencontohkan ada klaster pada kasus awalnya hanya pulang dari Aceh, kemudian pada klaster lainnya juga.
“Kemudian ada satu klaster rumah tangga.