Virus Corona Masuk Kalbar
Gubernur Sutarmidji Sebut Munculnya Klaster Baru Akibat Tak Percaya Covid-19 Berakibat Fatal
Ia mengatakan jangan sampai bupati wali kota atau Kepala daerah beranggapan bahwa 10 hari masa isolasi kasus konfirmasi covid-19 bisa dinyatkan sembuh
Penulis: Anggita Putri | Editor: Zulkifli
“Itu tidak bisa karena hasil PCR kita menunjukkan mereka yang terpapar dari Jawa dan lainnya rata-rata hari ke-14 virus yang ada di swab dia masih 7 juta.
Sekarang kalau kita nyatakan sembuh maka dia bisa jadi penyebar virus ,” jelasnya.
Ia mengatakan sisa virus sebanyak 7 juta itu masih sangat bahaya yang akhirnya rata-rata yang terpapar dari Jawa dan sebagainya itu sembuh kurang lebih 24-26 hari.
“Kalau transmisi lokal antara 10 sampai 14 hari itupun kalau imunitasnya bagus dan tidak ada penyakit bawaan,” ujarnya.
Ia juga menyentil ada juga yang baru pulang melakukan perjalanan dari luar Kalbar yang akhirnya menularkan virus kepada suami dan anaknya semua kena, hanya karena istri pergi jalan - jalan ke Surabaya.
• Fakta Sekda DKI Jakarta Meninggal Dunia Positif Covid-19, Gubernur Anies Ajak Warga DKI Sholat Ghaib
“Saya tanya ngapa ke Surabaya, jawabnya hanya jalan- jalan saja.
Adalagi satu pegawai Bea Cukai pergi ke Surabaya sudah tahu orang itu positif, dia berinteraksi lagi sama orang itu,” ujarnya.
Ia mengatakan setelah ditelusuri riwayat perjalanannya ternyata yang bersangkutan pergi ke Surabaya.
“Dia ngaku ada keluarga atau temannya positif, tapi dia interaksi.
Pulangnya kena, untungnya cepat tahu.
Kalau tidak satu kantor bisa kena. Itu yang bahaya,” jelasnya.
Lanjutnya mengatakan bahwa penyebaran saat ini sudah klaster-klaster, seperti klaster rumah tangga dan sebagainya.
“Jadi jangan remehkan.
Ada juga yang remehkan Covid-19, dia sendiri pakai masker terus, tapi orang yang diajaknya kumpul tak pakai, ini kan mencelakakan orang,” pungkasnya.