SMP Panca Setya dan SMPN 1 Sintang Mulai Uji Coba Belajar Tatap Muka

Menurut Jaror, dimulainya proses belajar mengajar di dua sekolah tersebut sudah mendapat izin dari Gubernur Kalbar, Sutarmidji.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Zulkifli
TRIBUN PONTIANAK/Agus Pujianto
Bupati Sintang, Jarot Winarno meninjau langsung proses belajar mengajar tatap muka pertama di masa penerapan adaptasi kebiasan baru. Di Kabupaten Sintang, ada dua sekolah percontohan, antara lain SMP Panca Setya 2 Sintang dan di SMPN 1 Sintang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Bupati Sintang, Jarot Winarno meninjau langsung proses belajar mengajar tatap muka pertama di masa penerapan adaptasi kebiasan baru.

Di Kabupaten Sintang, ada dua sekolah percontohan, antara lain SMP Panca Setya 2 Sintang dan di SMPN 1 Sintang. Kegiatan belajar tatap muka dimulai hari ini sampai dengan Kamis mendatang khusus kelas 9.

"Sampai dengan kamis nanti kita akan evaluasi, kita lihat dinamikanya. Hasil evalualisanya dilanjutkan atau dihentikan nanti keputusan ada di Gubernur," kata Bupati Sintang, Jarot Winarno.

Menurut Jaror, dimulainya proses belajar mengajar di dua sekolah tersebut sudah mendapat izin dari Gubernur Kalbar, Sutarmidji.

Anak Disabilitas Bisa Mandiri Jika Orangtua Lakukan Hal Ini

Kedua sekolah ini dijadikan sekolah percontohan pada masa adaptasi kebiasan baru saat ini setelah di lakukan proses pengambilan swab test pcr baik bagi dewan guru, pihak sekolah dan murid, dengan semuanya hasil negatif Covid-19.

Jika berhasil dalam penerapannya, maka kedepan akan diikuti oleh sekolah yang lainya, tentu dengan mendapat persetujuan dari Gubernur Kalbar sesuai dengan sekolah yang direkomendasikan oleh kabupaten untuk proses belajar mengajar tatap muka.

Tampak dalam proses belajar mengajar tatap muka tersebut, penerapan protokol kesehatan telah di lakukan, dimana para siswa/i dan guru wajib menggunakan masker, jarak meja kursi di tentukan dan wajib mencuci tangan.

Bahkan di SMP Panca Setya 2 guru dan siswa menggunakan face shield.

"Saya sudah minta izin ke beliau (gubernur) karena sintang beda (dengan daerah lain) sinrang sudah punya alat PCR.

Sebelum uji coba, semua guru dan murid sudah di swab.

Hasilnya negatif. Kalau siswa tak mau di swab, tidak boleh ikut belajar tatap muka," ungkap Jarot.

--

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved