Virus Corona Masuk Kalbar

BREAKING NEWS - Satu Anggota DPRD Ketapang, 2 Siswa dan 1 Guru di Kalbar Positif Covid-19 Hasil Swab

Ia mengatakan khusus masyarakat Ketapang, dan Satgas Gugus tugas Ketapang harus berhati hati dalam penanganan Covid-19

Penulis: Anggita Putri | Editor: Zulkifli
GRAFIS TRIBUN PONTIANAK/ENRO
Ilustrasi. Dinkes Kalbar umumkan tambahan 4 kasus Covid-19 di Kalbar hasil swab. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson menyampaikan adanya penambahan empat kasus konfirmasi Covid-19.

Satu di antaranya adalah seorang anggota DPRD Kabupaten Ketapang

Hari ini berdasarkan laboratorium Untan 10 Agustus 2020 Kalbar terdapat tambahan 4 kasus Covid-19. 

Adapun sebaran kasus tersebut yakni tiga kasus konfirmasi di Kabupaten Ketapang dan 1 kasus konfirmasi di Landak.

"Empat kasus tersebut yakni satu orang pelajar di SMAN 1 ketapang, satu orang pelajar SMPN 1 Ketapang dan satu orang anggota DPRD Kabupaten Ketapang, serta 1 kasus lagi adalah guru SMAN1 Ngabang," ujar Harisson, Selasa (11/8/2020).

Dinkes Kalbar Gelar Swab dan Rapid Test Covid-19 di SMAN 1 Sungai Ambawang

Data Sebaran Guru dan Murid Positif Covid-19 di Kalimantan Barat, Tak Hanya Pontianak dan Sambas

Ia mengatakan pemeriksaan atau pengambilan swab guru dan siswa di Kabupaten maupun Landak di tanggal yang sama, tapi hasil nya dikeluarkan berbeda tanggal karena harus mengantri pemeriksaan di lab Untan.

"Mereka ini tertular transmisi lokal, untuk guru dan pelajar," ujarnya.

Ia mengatakan khusus masyarakat Ketapang, dan Satgas Gugus tugas Ketapang harus berhati hati dalam penanganan covid 19 dan harus benar- benar serius menangani perkembangan kasus covid-19.

Jadi total kasus konfirmasi covid -19 di Kalbar saat ini 420 kasus di antaranya 380 sudah dinyatakan sembuh dan tingkat kesembuhan saat ini 90,47 persen, serta 4 orang meninggal. 

Data Sebaran Guru dan Murid Positif Covid-19 di Kalimantan Barat, Tak Hanya Pontianak dan Sambas

Jangan Anggap Remeh

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, memastikan menunda sekolah tingkat SMA/SMK sederajat masuk sekolah tatap muka.

Kebijakan menunda sekolah tatap muka ditegaskannya lantaran adanya temuan kasus positif Covid-19 di kalangan pelajar dan guru serta pendamping laboratorium.

"Saya masih ingin menunda sekolah tatap muka di Kalbar.

Pasalnya dari hasil uji swab yang dilakukan Pemprov Kalbar pada beberapa SMA. Ada beberapa guru dan murid positif Covid-19, ini bukan rapid test lagi tapi hasil PCR,"ucap Sutarmidji saat diwawancarai di ruang kerjanya, Senin (10/8/2020).

Pada senin (10/8/2020) Gubernur mengumumkan adanya tambahan 23 kasus Covid-19. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved