Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Dua Sekolah di Pontianak Ditunda, Sutarmidji Beberkan Penyebabnya
Sedangkan di SMP N 1 Sambas ada 3 orang murid. Kemudian di SMAN 1 Ngabang, Landak ada 1 orang guru dan 2 orang murid.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat , H Sutarmidji mengatakan bahwa Sekolah boleh buka kalau guru dengan siswa dipastikan tidak ada yang positif dari hasil swab test dan rapid test.
Namun dari hasil swab guru dan siswa sampai saat ini sudah ada beberapa guru dan siswa yang telah dinyatakan positif .
Berdasarkan pemeriksaan Laboratorium Untan hari terdapat tambahan 6 orang positif covid-19 kasus konfirmasi baru. Enam orang ini terdiri dari pelajar dan guru.
• Tunda Pembelajaran Tatap Muka, Berikut Penjelasan Dinas Pendidikan Kalbar
Adapun sebaran 6 kasus konfirmasi baru yakni di SMA N 1 Ketapang ada 2 pelajar , SMP N 1 Ketapang ada 1 orang pelajar, SMA N 1 Ngabang Landak ada 2 pelajar, dan SMP N 1 Ngabang 1 orang guru.
Jadi total kasus konfirmasi sampai saat ini dari populasi guru dan siswa yakni ada 8 guru , 1 pendamping Laboratorium, dan 14 siswa dinyatakan kasus konfirmasi.
Sebaran kasus konfirmasi untuk guru dan siswa yang terkonfirmasi Covid-19 tersebar di SMAN 1 Pontinak ada 1 pendamping Laboratorium dan 3 guru yang positif covid-19 tetapi sudah dinyatakan sembuh dan sudah dilakukan pemeriksaan ulang.
Kemudian SMPN 1 Pontianak ada 3 orang guru , SMAN 2 Pontianak ada 2 orang guru, SMA N 3 Pontianak 2 orang guru dan 1 murid.
Lalu kasus konfirmasi guru dan murid di Kabupaten Ketapang di SMA N 1 Ketapang ada 6 murid, SMPN 1 Ketapang 2 orang murid.
Sedangkan di SMP N 1 Sambas ada 3 orang murid. Kemudian di SMA N 1 Ngabang Landak ada 1 orang guru dan 2 orang murid.
“Sehingga kalau kita lihat dari beberapa sekolah yang diambil sampel positif bukan tidak mungkin sekolah lain pun juga ada ,” ujarnya kepada awak Media, Senin (10/8/2020).
Sehingga pada tataran Gubernur Kalbar punya kebijakan untuk SMA SMK, Bupati WaliKota pada SMP dan SD .
• Gelar Patroli, Polsek Belitang Sasar Masyarakat untuk Disiplin Protokol Kesehatan
Jadi, dikatakan Sutarmidji harus betul- betul dipastikan guru dan siswa tidak ada yang positif baru boleh masuk sekolah.
“Simulasi sekolah yang direncakan dilakukan dalam waktu ini di tunda dulu, karena sekolah tersebut terdapat kasus konfirmasi . Jadi harus distrerilkan dulu dan sebagainya,” ungkap Sutarmidji.
Ia menyampaikan untuk simulasi pembelajaran tatap muka untuk minggu ini belum bisa dilaksanakan.
“Mudah mudahan minggu depan bisa dilaksanakan . Kasian juga anak- anak pengen belajar tatap muka tapi kondisinya seperti itu , sangat bahaya ,” ujar Sutarmidji.
• Program Desa Berinovasi Resmi Diluncurkan, Berikut Penjelasan Menteri Abdul Halim Iskandar