Akhir Pelarian Pasien Covid-19 Ditemukan Dalam Kondisi Lemas Terduduk di Pinggir Halaman Rumah Warga
Saat ditemui di lapangan IS ditemukan dalam kondisi lemas, terduduk dipinggir halaman salah satu rumah warga.
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
Pada pukul 15.00 WIB warga di desa Jawa Tengah, Kecamatan Sungai Ambawang melihat ada yang mirip saudara Ismail berjalan dengan membawa ransel.
“Disitu kebetulan warga sedang ramai karena ada acara resepsi pernikahan dan warga yang melihat langsung melapor ke petugas Pustu di Desa Jawa Tengah. Lalu Petugas Pustu langsung menginformasikan ke Polsek dan Diskes Kubu Raya,” ujarnya kepada awak media, Kamis (6/8/2020).
Ia mengatakan pasien pada saat dia dekati oleh warga sempat melarikan diri dan masuk ke daerah hutan.
Lalu pada pukul 22.30 saudara Ismail keluar dari hutan dan langsung di giring oleh warga dan dibawa ke Puskesmas Sungai Ambawang.
“Dari situ baru dilakukan kordinasi dengan Diskes Provinsi dan Kota dan Ismail langsung dibawa ke Rusunawa untuk dilakukan isolasi,” jelasnya
Sekitar pukul 00.00 pasien tiba di Rusunawa tempat isolasi yang telah disiapkan oleh Pemerintah dan langsung dilakukan pemeriksaan kesehatan dan keadaan umumnya sehat dan cukup baik ,tapi pasien dalam keadaan kecapean.
Setelah dilakukan pemeriksaan langsung dipersilakan menuju kamarnya untuk beristirahat.
Pasien akan diisolasi selama 10 hari dan nanti untuk pengecekan ulang dan besok akan diambil ulang swabnya.
“Kalau swabnya negatif saudara akan dipulang kan dan biaya pemulangan ke daerah asal akan ditanggung oleh Diskes Kalbar,” ujarnya.
Ia mengatakan alasan kenapa pasien kabur kemungkinan yang tergambar di pasien kalau diisolasi itu benar- benar dikucilkan dan ada tindakan yang mungkin kurang berkenan.
Sehingga dia menolak untuk dilakukan isolasi.
“Sebenarnya Ismail kesini mau mencari pekerjaan dari beberapa kontak kenalan yang ada di Kota Pontianak, tapi setelah tahu Ismail positif Covid-19 mereka menolak untuk menampung,” ujarnya
Sehingga pasien merasa kebingungan dan dia jalan kearah Ambawang tanpa tujuan dan hanya berjalan saja dan untuk melapor ke petugas kesehatan dia juga khawatir.
“Pada 4 Agustus kami dapat informasi sekitar 23.00 WIB bahwa pasien mengontrak disekitar jalan Tani Saigon untuk itu Diskes Provinsi dan Kota bergerak kesana dan ditemankan oleh petugas dari Polsek Pontianak Timur,” ujarnya.
Nampaknya dia lebih tahu duluan bahwa akan ada penjemputan begitu sampai disana Pasien sudah melarikan diri dari kontrakannya.