ASTAGA, 77 PELAJAR Pontianak Termasuk 2 Murid SD Jual Diri Lewat Medsos, Ada Yang Terkena HIV
77 orang tersebut terdiri dari 2 anak Sekolah Dasar (SD), 61 anak Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 14 anak Sekolah Menengah Atas (SMA).
Mereka pun memesan lebih dari satu kamar, yang digunakan sebagai lokasi berkumpul dan melayani tamu.
Bisnis esek-esek dengan memanfaatkan para gadis dibawah umur ini meraup hasil tak terduga.
Dalam satu hari korban bisa menghasilkan uang Rp 3 juta.
Mereka bisa menjadi tamu hotel selama berminggu-minggu untuk kemudian check in kembali di hotel besar lainnya.
Mengerikannya, Devi mengatakan bahwa jaringan yang terungkap saat ini masih sebagian.
“Jaringan yang terbongkar kali ini baru sebagian dari jaringan prostitusi pelajar Kota Pontianak," tutur Devi.
"Masih banyak lagi jaringan lain dan melibatkan pelajar disebagian besar SMP Negeri di kota ini,’’ ungkapnya.
Ia pun berharap agar pemerintah dapat ikut berperan menangani kasus ini secara intensif.
“Ini sebagai tolok ukur mengkaji ulang berbagai kebijakan terkait Kota Layak Anak untuk memperbaiki status dan peringkatnya," sebut Devi.
"Peringatan HAN (Hari Anak Nasional) kali ini juga harus dijadikan sebagai momentumnya semua orangtua dan keluarga untuk menjadikan rumah masing-masing sebagai tempat paling aman dan nyaman untuk anak. Sehingga anak-anak tidak berada di luar rumah dan terlibat berbagai kasus kriminal," harapnya. (*)
Artikel ini telah terbit sebelumnya di https://sosok.grid.id/read/412262249/77-bocah-sd-sampai-sma-di-pontianak-terlibat-sindikat-prostitusi-ada-yang-hamil-hingga-terinfeksi-hiv-dan-sipilis?