IPDN Kalbar Bekali Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Bagi Praja

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) kampus Kalimantan Barat memberikan pelatihan pembuatan hand sanitizer bersama Yayasan Pendidikan Kalimantan yang diwakili oleh ,Selasa (21/07/2020) siang.

Kegiatan dengan tema "Optimalisasi Teknologi Tepat Guna ( TTG)" diikuti oleh perwakilan setiap wisma praja yang berjumlah 25 orang dengan menghadirkan pemateri dari Yayasan Pendidikan Kalimantan.

Praja IPDN kampus Kalimantan Barat diberikan edukasi tentang pembuatan hand sanitizer dalam Workshop yang diselenggarakan bersama Koordinator Pengembangan IPA Yayasan Pendidikan Kalimantan Carolina Evelyn dan Kepala SMK Katolik Santa Maria Pontianak, Wisyie Naana.

Pada penyampaiannya Caroline Evelyn mengatakan pembuatan hand sanitizer ini sesuai dengan ketentuan World Health Organization (WHO) atau Organisasi kesehatan dunia terkait formula yang tepat dalam pembuatan hand sanitizer dan sesuai dengan rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

• Panduan SKD CAT Sekolah Kedinasan 2020 di Dikdin.bkn.go.id, IPDN Hingga Politeknik Statistika STIS

• Jalankan Program Polmas, Bripka Aldo Serahkan Sarana Kontak kepada Tokoh Pemuda

"Pembuatan hand sanitizer ini sesuai WHO dan sesuai arahan dari BPOM sehingga bisa dipastikan bahan yang digunakan sesuai aturan dan tidak membahayakan kesehatan pemakainya" jelasnya.

Lebih lanjut Caroline menyatakan penggunaan hand sanitizer merupakan alternatif ketika seseorang kesulitan menemukan tempat cuci tangan saat akan melakukan aktivitas meski diutamakan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

" Hand Sanitizer ini merupakan alternatif pengganti ketika kita kesulitan menemukan tempat cuci tangan, tetapi pada prinsipnya protokol rajin mencuci tangan tetap lebih disarankan sedangkan penggunaan hand sanitizer merupakan cadangan dalam beberapa kondisi" imbuhnya saat menjawab pertanyaan satu diantara Praja yang mengikuti pelatihan.

Wisyie Naana sebagai pemateri sekaligus moderator juga menyatakan bahwa hand sanitizer bisa membunuh mikroba dan virus Covid-19 tetapi memiliki keterbatasan.

"Hand sanitizer memang dapat membunuh mikroba, virus corona ( Covid 19), namun tetap memiliki keterbatasan.

Beberapa mikroba seperti norovirus atau clostridium penyebab infeksi pada manusia terbukti kebal pada penggunaan hand sanitizer dan lebih efektif dibasmi dengan air beserta sabun" paparnya.

• Pendaftaran 6 Sekolah Kedinasan Dibuka, Ada IPDN dan Kemenkumham, Simak Syarat dan Link-nya

• Panduan Tes SKD CAT Sekolah Kedinasan 2020 Sesuai Protokol Covid-19 untuk IPDN, STIS Hingga STIN

"Kecuali jika penggunaan hand sanitizer digunakan dalam volume yang cukup banyak, tapi hal ini tentu tidak baik karena penggunaan alkohol sebagai bahan dasar Hand sanitizer secara berlebihan tidak baik untuk tubuh" lanjutnya.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Drs. Zulkarnaen Ilyas BA.,M.M ,Direktur IPDN Kalbar sebagai upaya mengatasi ketersediaan hand sanitizer yang saat ini masih memiliki harga cukup tinggi dipasaran.

"Kami berharap dengan adanya pelatihan ini bisa menjadi solusi pencegahan covid-19 di lingkungan kampus dan mengatasi harga hand sanitizer yang masih cukup tinggi dipasaran" ungkapnya.

Meski demikian, Ketrampilan Pembuatan Hand Sanitizer yang sesuai BPOM dan WHO merupakan pendidikan penting untuk diketahui dan bisa dilakukan oleh seluruh praja.

"Kami berharap pemberian keterampilan ini bisa diaplikasikan untuk pengembangan kemampuan praja yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai penerapan teknologi alternatif" paparnya.

• Stagas TMMD ke -108 Kodim Singkawang Gandeng Dinas Pertanian Bengkayang Beri Penyuluhan Petani