Cuaca Ekstrim
Data Terkini, Lebih dari 1100 Rumah Warga Rusak Akibat Angin Puting Beliung di Pontianak
Dari jumlah tersebut, 72% di antaranya mengalami rusak ringan, 18 % rusak sedang, dan 10 % di antaranya mengalami rusak berat.
Penulis: Ferryanto | Editor: Zulkifli
Kendati demikian, Ferry bersyukur bahwa tidak ada terjadi hal yang buruk terhadap seluruh anggota keluarganya yang sedang berada di rumah saat musibah terjadi.
"Kejadiannya cepat, tiba-tiba angin datang dan menerbankan atap rumah," ujarnya.
Saat ini ferry bersama kedua orangtuanya, istri dan bayinya, memilih untuk tetap bertahan di rumah.
"Sekarang masih dirumah lah dulu, kebetulan atap di bagian dapur tidak kena angin dan nunggu besok pagi baru diperbaiki," ujarnya.
Gendong Nenek
Selain memporak-porandakan ratusan rumah warga dan mencabut puluhan pohon dari tanah, angin kencang yang menerjang Pontianak juga membuat sejumlah warga terluka. Warga terluka akibat tertimpa meterial rumah yang roboh.
Satu di antara korban luka yakni Arim (22), warga kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara.
Ia mengalami luka memar dan lecet di tangan, khaki, dan badannya akibat tertimpa batako rumahnya yang roboh saat angin menerjang.
Selain dirinya, sang nenek bernama Halijah (80) pun turut mengalami luka ringan.
Arim menceritakan saat kejadian, ia hanya berdua dengan sang nenek di rumah.
Saat itu waktu menunjukkan sekita 17.40 WIB, tiba-tiba cuaca hujan deras disertai angin.
"Saya itu lagi baring di kamar, pas itu hujan, tiba-tiba angin kuat lalu atap itu bunyi, tidak lama langsung atap terbang," ujarnya.
Melihat atap rumahnya terbang secara langsung, ia pun kaget bukan kepalang.
Kendati demikian di tengah kondisi gemuruh guntur dan hujan angin yang menerpa, ia masih sempat berfikir jernih.
Ia langsung menuju kamar sang nenek dan menggendongnya untuk berusaha dibawa keluar rumah.