Cuaca Ekstrim

Data Terkini, Lebih dari 1100 Rumah Warga Rusak Akibat Angin Puting Beliung di Pontianak

Dari jumlah tersebut, 72% di antaranya mengalami rusak ringan, 18 % rusak sedang, dan 10 % di antaranya mengalami rusak berat.

Penulis: Ferryanto | Editor: Zulkifli
TRIBUN PONTIANAK/Ferryanto
Audi dan Istri, warga kecamatan Pontianak Barat yang seluruh atap rumahnya terbang entah kemana akibat terjangan angin puting beliung pada Jumat (17/7/2020. 

Tidak hanya roboh, berbagai perabotan rumah pun turut raib diterbangkan angin.

Di rumah ini hanya tersisa lantai serta puing-puing kayu dari bangunan rumah tersebut.

Syarif Kasim menceritakan, saat itu ia bersama istri dan dua anaknya yang masih di bawah lima tahun (balita) sedang berada di dalam rumah.

Sekira pukul 17.40 WIB, angin kencang datang.

Forum Komunikasi Mahasiswa Singkawang Salurkan Donasi untuk Korban Angin Kencang Samalantan

Cuaca di luar memang sedang mendung, disertai guntur yang terdengar menggelegar berkali-kali.

"Firasat saya sudah tidak enak, tapi saya belum respons itu. Hanya selang berapa detik, angin kencang menerpa rumah saya, rumah langsung goyang," katanya saat diwawancarai Tribun, Sabtu (18/7).

Merasa rumahnya semakin berguncang diterpa angin, Kasim mulai panik dan khawatir.

Spontan Kasim pun langsung mendekap anak dan istrinya serta bergegas membawa keduanya keluar rumah.

"Pas sudah keluar, saya lihat atap sama kasau (rangka atap, red) rumah saya sudah berterbangan tinggi," ungkapnya.

"Ndak ada yang bisa diselamatkan, yang bisa diselamatkan hanya keluarga saya saja.

Baju yang saya pakai ini pun saya pinjam sama tetangga, identitas KTP, KK, saya sudah tidak tahu ke mana," tambah pria yang tidak punya pekerjaan tetap ini.

Kendati rumahnya roboh dan barang berharganya hilang disapu angin, Kasim bersyukur istri dan kedua anaknya selamat dan tak terluka. Sementara waktu ia pun akan menumpang di rumah sanak keluarganya sembari membangun kembali rumahnya.

Korban angin kencang lainnya adalah Ferry (26), warga Gg Tri Darma, Kecamatan Pontianak Barat. Ia menceritakan peristiwa angin kencang tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 WIB.

Saat kejadian, ia bersama istri dan anaknya yang baru berusia tiga pekan sedang berada di dalam rumah. Ia kaget bukan kepalang saat melihat atap rumah sudah terbang dibawa angin.

"Istri lumayan panik saat itu sambil menggendong anak. Tadak dapat dah nak membayangkanye," ujarnya kepada Tribun, Jumat malam.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved