Polemik Iuran Tahun Ajaran Baru Sekolah di Kalbar, Gubernur Sutarmidji Ancam Copot Kepala Sekolah
Gubernur Sutarmidji begitu serius memperhatikan dunia pendidikan di Kalbar terutama di masa pandemi covid-19.
Agar tak memungut biaya masuk sekolah dengan alasan apapun di tengah adanya pandemi Covid-19.
Ia mengatakan sekolah khususnya pada daerah yang sudah dinyatakan daerah zona hijau akan dibuka pelan-pelan melihat perkembangan ke depan.
Hal yang terpenting dikatakannya adalah kesiapan sekolah dalam mempersiapkan sarana prasarana sekolah yang disesuaikan dengan protokol kesehatan Covid-19.
“Saya mau pada SMA jangan asal dan tidak siap dengan alasan sekolah tidak punya tempat cuci tangan, kursi masih satu untuk dua orang dan untungnya kita sudah ada pengadaan kursi satu untuk satu,” ujarnya.
Ia menyampaikan saat ini sudah ada pengadaan sebanyak 30 kursi untuk SMA dan SMK di Kalbar.
“Sudah hampir 30 ribu kursi untuk Se-Kalbar dan target saya mau 100 ribu."
"Sekolah juga harus perhatikan tempat cuci tangan sudah belum dan itu harus disiapkan."
"Ini guru malah nguruskan pakaian siswa sekolah, katanya komite tapi tak beli tak boleh masuk,” jelasnya.
Ia menegaskan apabila ada masalah pada sekolah yang bersangkutan maka kepala sekolah dipastikan akan diganti .
“Coba misalnya kayak masker diwajibkan saja untuk dipakai. Tapi terserah siswa mau dibeli dimana ini sekolah dijual satu lembar 10 ribu,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa ada sekolah yang bahkan menarik biaya sumbangan sampai Rp 300 ribu per siswa.
Selain itu program menabung dan juga asuransi.
“Sumbangan beli laptop itu yang makai siapa sampai Rp 300 ribu pula tu. Ada lagi nabung katanya ngajar anak SMA nabung dan itu tidak masuk akal."
"Kemudian ada lagi suruh ikut asuransi. Masalah sekarang kondisi covid orang tua siswa ada yg di-PHK,” tegasnya.
Ia menyampaikan terkait seragam pihak sekolah boleh untuk menyiapkan asal tidak mewajibkan siswa untuk membeli di sekolah.