Polemik Iuran Tahun Ajaran Baru Sekolah di Kalbar, Gubernur Sutarmidji Ancam Copot Kepala Sekolah
Gubernur Sutarmidji begitu serius memperhatikan dunia pendidikan di Kalbar terutama di masa pandemi covid-19.
Dikatakannya bahwa ada info sebagian besar iuran tersebut sudah kembali.
Namun apabila ada yang belum dikembalikan.
Dirinya mempersilahkan orang tua siswa untuk datang ke sekolah dan menagih langsung uang tersebut untuk dikembalikan.
“Alhamdulillah untuk SMA SMK Negeri sebagian di Kota Pontianak sudah tidak mewajibkan siswa membeli pakaian di sekolah. Kalau dia tidak mau, uang kembali,” ujarnya.
Ia meminta untuk Komponen seperti asuransi kemudian tabungan untuk dihilangkan saja dan uang bisa dikembalikan kepada siswa.
“Seharusnya lembaga asuransi jangan menjadikan sekolah untuk hal itu. Kadang anak SMA diajarin nabung itu hanya mengada- ngada saja."
"Masker juga di wajibkan pakai tapi tidak usah wajib beli di sekolah. Masak sekolah jual masker sampai Rp 20 ribu,” pungkasnya.
Ancam Copot 2 Kepala Sekolah
Sebelumnya Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji beberapa waktu lalu juga menyampaikan bahwa akan ada dua Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Pontianak yang akan diganti.
Hal ini karena ada komponen-komponen yang diwajibkan pada siswa tidak rasional.
Ia mengatakan dalam hal ini seharusnya kepala sekolah harus bijak pada saat adanya pandemi Covid-19.
“Dalam waktu dekat ini, ada dua SMK di Kota ini, kepala sekolah mau saya ganti. Liat saja Minggu depan sudah saya ganti."
"Karena komponen-komponen yang diwajibkan ke siswa tidak rasional."
"Pakaian misalnya, yang di ujung Kalbar sana bayar Rp 320 ribu. Ada yang dekat-dekat Rp 420 ribu,” tegasnya, Rabu (15/7/2020).
Gubernur Sutarmidji terus mengingatkan kepada sekolah SMA maupun SMK Negeri di Kalbar.