Sutarmidji Tak Setuju Penjualan Daun Kratom Dilarang Tahun 2023,Minta Kementerian Lakukan Penelitian
Dirinya menyampaikan bahwa kurang sependapat kalau penjualan Kratom dilarang tahun 2023.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji beberapa waktu lalu telah menerima kunjungan dari perwakilan dari Kementrian Pertanian dan sempat mendiskusikan beberapa persoalan terkait pertanian di Kalbar.
Gubernur Sutarmidji mengatakan salah satunya menyampaikan terkait adanya jenis padi yang bisa digunakan untuk pencegahan stunting yang saat ini dikembangkan di Kabupaten Kubu Raya.
Kemudian Sutarmidji juga menyampaikan harapan adanya peneliti yang melakukan penelitian tentang daun kratom.
“Kratom ini lah saya minta mereka teliti, karena ini jenis tanaman obat.
Kratom itu untuk kekebalan tubuh menghilangkan rasa nyeri.
Nah ini yang harus dikembangkan juga oleh Balitbang Kementerian Pertanian,” ujarnya, Kamis (9/7/2020).
Ia berharap terkait tanaman keratom ada solusi yang diberikan kedepan.
Dirinya menyampaikan bahwa kurang sependapat kalau penjualan kratom dilarang tahun 2023.
• Pengusaha Kratom Ajak Masyarakat Tak Salahgunakan Produk Kratom
• VIDEO: Bahas Daun Kratom, Pemda Kapuas Hulu dan BNN Gelar Vicon
“Karena ini kan untuk kebutuhan hidup masyarakat banyak dan ada negara yang mau menerimanya.
Bukan apa kalau gitu nanti ganja minta legalkan juga, padahal ganja itu berbeda,” terangnya.
Ia menjelaskan bahwa tanaman ganja sendiri untuk jenis zat adektifnya bisa membuat orang berhalusinasi , akan tapi untuk keratom tidak demikian.
“Malahan kratom membuat orang bugar dan menghilangkan rasa nyeri.
Ini kan obat harusnya diteliti jangan main larang saja, lihat manfaatnya apa,” tegasnya.
Ia mengatakan lebih cenderung melakukan nego dengan negara- negara lain dan juga lebih cenderung bicara bagaimana tentang hutan.
“Kita menolak hutan kita hilang dan menjadi sawit, sekarang kita mau jaga kawasan hutan lindung seperti Taman Nasional Betung Karihun, Taman Nasional Danau Sentarum, yang merupakan paru-paru dunia,” ujarnya.