Gubernur Sutarmidji Wacanakan Siswa Tak Wajib Pakai Seragam Sekolah Selama Setahun
Hal ini agar pendidikan di Kalbar tetap bisa berjalan baik tanpa memberatkan para siswa dan juga orang tua.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Meski di tengah adanya pandemi covid-19, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji tetap fokus memperhatikan bidang pendidikan.
Hal ini agar pendidikan di Kalbar tetap bisa berjalan baik tanpa memberatkan para siswa dan juga orang tua.
Ia mempunyai wacana bahwa siswa baru SMA dan SMK Negeri tidak perlu menggunakan seragam sekolah selama satu tahun masuk sekolah.
Hal itu merupakan bentuk toleransinya terhadap orang tua siswa yang perekonomiannya saat ini sedang tidak stabil.
• Gubernur Sutarmidji Serahkan Bantuan 300 Set Prasarana Pada Sekolah Bhayangkari
• Baru Dua Kabupaten Zona Hijau, Gubernur Enggan Izinkan Sekolah Gelar Belajar Secara Tatap Muka
Ia mewanti-wanti kepala sekolah SMA dan SMK Negeri agar tidak meminta biaya daftar ulang bagi siswa baru.
Sedangkan untuk SD, SMP menjadi urusan Bupati dan Wali Kota sesuai daerahnya masing-masing.
“Jangan paksa murid untuk membeli pakaian seragam dari sekolah."
"Sekolah mau jual boleh, tapi jangan memaksa siswa untuk membeli biarkan mau beli dari luar pun boleh,” jelasnya.
Ia mengatakan tidak ada istilah yang namanya daftar ulang, akan tetapi untuk sementara dapat melapor saja.
Jadi tidak boleh ada pungutan apapun.
“Kalau ada kepala sekolah yang melakukan pungutan daftar ulang. Maka duitnya saya suruh kembalikan dan kepala sekolah saya ganti."
"Kemudian kalau misalnya jual pakaian harga lebih mahal dan lebih dari pasaran dan harus wajib beli juga akan kena,” jelasnya.
Ia telah membuat sebuah wacana untuk tahun ini kalau masuk sekolah para siswa tidak pakai seragam sekolah dulu.
Karena kondisi ekonomi orang tua saat ini di tengah pandemi covid-19.
“Kita harus mikirlah bayar uang sekolah ada yang sampai Rp 1.6 juta kan tidak penting juga kenapa harus beli seragam dua pasang dan untuk sekolah juga belum perlu,” ujarnya.