Pemkab Mempawah Komitmen Cegah Terjadinya Karhutla

Untuk itu, kami berkomitmen untuk menurunkan angka karhutla di Kabupaten Mempawah

Penulis: Try Juliansyah | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi, saat membuka sosialisasi penyebarluasan informasi potensi bencana alam di Kabupaten Mempawah, Selasa (8/10) pagi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH -  Pemerintah Kabupaten Mempawah bertekad untuk menurunkan angka kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Satu di antaranya dengan memperkuat sinergitas antara pemerintah daerah, forkorpimda dan seluruh elemen masyarakat. 

 "Pemkab Mempawah sepakat dengan pernyataan Kapolda Kalbar bahwa pencegahan dan antisipasi karhutla merupakan tanggung jawab bersama. Untuk itu, kami berkomitmen untuk menurunkan angka karhutla di Kabupaten Mempawah," ujar Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi

Angka karhutla di Indonesia pada tahun lalu masih sangat tinggi bahkan pada Peringatan Hari Jadi Bhayangkara ke-74, Presiden Jokowi kembali menekankan soal upaya pencegahan dan antisipasi karhutla. 

"Kita sangat mengapresiasi inisiatif Kapolda Kalbar untuk mengundang semua stake holder di Kalimantan Barat agar bersama-sama dan bersinergi dalam mencegah dan mengantisipasi karhutla ini," tutur Muhammad Pagi

Karena itu, Muhammad Pagi menegaskan, Pemerintah Kabupaten Mempawah akan segera berkoordinasi lebih intens dengan jajaran Forkorpimda dan semua elemen masyarakat terkait langkah-langkah nyata dalam mencegah karhutla. 

DPRD Kalbar Godok Raperda Terkait Karhutla dan Peladang

"Termasuk, memperkuat koordinasi antar petugas di lapangan agar proses pemantauan, pencegahan dan upaya pemadaman titik api dapat dilaksanakan lebih baik dan lebih cepat," tuturnya. 

Terkait Aplikasi Lancang Kuning yang diperkenalkan Kapolda Kalbar, Muhammad Pagi menyatakan Pemkab Mempawah sangat menyambut baik. Ia yakin, aplikasi Lancang Kuning yang dapat mendeteksi dini adanya titik api bisa mempermudah antisipasi dan menangani Karhutla di Kabupaten Mempawah.

"Tentu kita menyambut baik dengan adanya aplikasi tersebut yang tentunya sangat membantu dalam deteksi awal keberadaan titik api. Sehingga langkah-langkah pencegahan dapat dilakukan se dini mungkin," tuturnya.

Sementara itu Kepala BPBD Mempawah, Hermansyah mengtakan guna mencegah karhutla agar tak terjadi lagi, BPBD kabupaten Mempawah akan membentuk kelompok masyarakat peduli api. Ia mengatakan pembentukan ini terutama di desa desa yang termasuk rawan karhutla.

"Dalam menghadapi karhutla kami mengutamakan pencegahan, diantaranya akan membentuk kelompok masyarakat peduli api di setiap desa. Khususnya desa desa yang termasuk rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan," ujar Muhammad Pagi.

Nantinya menurut dia setiap kelompoknya beranggotakan 10 orang dan akan dilengkapi dengan alat pemadam. 

Dukung Pembelajaran Daring, Aswandi Berharap Pengawasan Proses Pembelajaran

"Setiap kelompoknya beranggotakan 10 warga desa setempat, mereka akan mendapatkan pelatihan dan dilengkapi dengan alat pemadam. Serta diupayakan selama masa siaga juga akan mendapatkan uang lelah," pungkas Muhammad Pagi.
 

Aplikasi Lancang Kuning

Polda Kalbar belum lama ini mengundang sejumlah kepala daerah di Kalimantan Barat terkait penggunaan aplikasi Lancang Kunging.

Kapolres Mempawah, AKBP Tulus Sinaga mengatakan aplikasi ini nantinya bertujuan untuk deteksi dini Karhutla.

"Aplikasi tersebut merupakan program digital yang akan digunakan oleh kepolisian daerah (Polda) yang memiliki wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Termasuk penggunanya nanti juga di Kabupaten Mempawah yang beberapa tahun terakhir cukup sering terjadi Karhutla," ujar Tulus Sinaga.

Tulus Sinaga telah mengupayakan sosialisasi penggunaan aplikasi tersebut ke sejumlah pihak di Kabupaten Mempawah.

"Belum lama ini kita juga sudah lakukan pelatihan pengoperasian aplikasi lancang kuning di Kodim 1201/MPH. Sehingga Harapan kami pihak-pihak terkait dapat menggunakan aplikasi ini nantinya dengan baik," katanya.

Tentu saja pada akhirnya Kapolres berharap Karhutla di Kabupaten Mempawah tidak lagi ada. Namun ia juga mengatakan keberhasilan dalam pencegahan Karhutla tidak terlepas dari kesadaran masyarakat.

"Bagaimanapun dalam pencegahan Karhutla diperlukan sinergitas semua pihak di Kabupaten Mempawah. Termasuk masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara di bakar," pungkas Tulus Sinaga.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved